Cibinong – bogoronline.com – Genderang perang antara anggota DPRD Kabupaten Bogor dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor rupanya belum juga mereda setelah Kepala Disdik Dace Supriadi menyambangi ruangan sejumlah anggota dewan kemarin. Ketua DPRD Ade Ruhandi alias Jaro Ade pun merasa tersinggung.
“Jangankan anggota, saya juga tersinggung sebagai Ketua DPRD dengan pernyataan Kadisdik, sebagai ketua saya turut bertanggungjawab dengan anggotanya,” kata Ade seraya berapi-api ketika ditemui di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (16/03).
Menurut orang nomor satu di lembaga Legislatif Kabupaten Bogor ini, kalau anggota dewan mengalokasikan anggaran untuk proyek memang hal tersebut merupakan bidangnya. “Kalau mengalokasikan anggaran untuk proyek itu memang bidangnya, tetapi kalau minta proyek itu saya rasa tidak mungkin, kalau ada buktikan itu,” ungkapnya.
Politisi Partai Golkar ini berencana akan merapatkan dengan anggota untuk membahas masalah ini, karena menurutnya hal ini telah mencederai nama baik lembaga legislatif. “Kami akan rapatkan, kan kolektif kolegial, ketua dewan juga sebagai juru bicara,” tukasnya.
Sebelumnya, Kadisdik Dace Supriadi sempat menyambangi ruangan anggota dewan dari Partai Paersatuan Pembangunan (PPP) Junaidi Samsudin, Iswahyudi (Hanura) dan Adi Suwardi (Gerindra). Terkait hasil pertemuannya, Dace mengaku tidak bermaksud menuduh lembaga wakil rakyat.
“Saya klarifikasi kalau sejauh ini tidak ada yang meminta proyek ke kami, kalaupun ada pasti saya arahkan untuk mengikuti proses lelang. Anggota dewan berhak mengawasi seluruh proyek di setiap dinas, jadi kalau anggota dewan menanyakan kegiatan di Disdik jangan dianggap itu meminta-minta,” ungkapnya.
Seperti diberitakan Harian Pelita sebelumnya, sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Bogor merasa tersinggung dengan pernyataan Kadisdik Dace Supriadi yang menyebut bahwa Anggota Dewan “ngecrek” minta sejumlah proyek Penunjukan Langsung (PL) pada dinasnya.
Statment Kadisdik yang menyebutkan “jangankan anggota dewan, mantan anggota dewan saja banyak yang minta proyek” sehingga membuat berang para wakil rakyat tersebut. (adi)
