Cibinong – bogoronline.com-
Sungguh ironis apa yang dilakukan para pejabat di Kabupaten Bogor ini, bukannya bekerja memikirkan nasib rakyat yang hidupnya masih sulit, namun mereka malah enak-enakan melancong ke Ankara, dan sejumlah kota lainnya di Republik Turki, dengan dalih untuk menajajaki dan menarik investor.
Keberangkatan sebanyak 25 pejabat ke negeri yang banyak mengeskpor sinetron salah satunya serial Elif ini menuai kecaman dari sejumlah kalangan, diantaranya dari Direktur Eksekutif Centre Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi.
Uchok mempertanyakan, anggaran yang digunakan para petinggi, untuk berangkat ke Turki. “Masalah anggaran ini harus terbuka, apalagi yang berangkat jumlahnya mencapai puluhan pejabat, rakyat Kabupaten Bogor sebagai pemilik anggaran berhak tahu, apa kepentingan dan hasil dari kunjungan ke Turki tersebut serta dampak untuk pembangunan Kabupaten Bogor,” tegasnya, saat dihubungi Rabu (23/03).
Menurut Uchok, keberangkan seorang pejabat tingkat daerah ke luar negeri, tidak bisa sembarangan, tapi harus mendapatkan izin dari Kementerian Dalam Negeri. “Ini yang harus ditanyakan, mereka yang berangkat sudah dapat izin belum, sebab keberangkatan seorang pejabat itu ada aturannya,”ungkapnya.
Dari informasi yang dihimpun Jurnal Bogor, dari 25 pejabat yang berangkat ke Turki tersebut, satu diantaranya Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Yani Hasan. “Iya benar, kami rombongan sekarang sedang berada di Ankara, Turki,”kata Yani, dihubungi wartawan.
Yani mengatakan, kunjungan ke Turki itu sudah mendapatkan izin, karena yang mengundang atau mengajak pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Kita hanya memenuhi undangan dari Kemendagri,” kilahnya.
Bupati Nurhayanti mengatakan, pejabat yang berangkat ke Turki bukan 25 orang, tapi tiga, diantaranya Kepala BPMPTSP Yani Hasan, Asisten Administrasi Aty Guniarwati, Kepala Bappeda Syarifah Sofiah dan Direktur Utama PT. PPE Radjab Tampubolon.
“Mereka ditugaskan mewakili saya, untuk bertemu dengan lembaga-lembaga strategis dan pelaku usaha di tiga kota, Ankara, Bursa dan Istanbul. Kepentingannya sih menjalin kerjasama perdagangan dan investasi dengan pengusaha Turki, dan memenuhi undangan dari Biro Otonomi Daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Selain ke Turki, sebanyak 60 pejabat tingkat kepala seksi hingga kepala bagian sejak Selasa (22/03) tidak berada di Cibinong, tapi di Provinsi Gorontalo, untuk belajar atau studi banding, bagaimana kiat Pemerintah Kota Gorontalo kerap mendapatkan penilaian dengan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (zahy