Sukamakmur, bogoronline.com- Rencana Pemerintah Kabupaten Bogor membangun jalan sepanjang 47 kilometer dengan lebar 30 meter semakin tak jelas. Jalan yang menghubungkan Cibinong Kabupaten bogor dengan Hanjawar, Cianjur masih tertunda pembangunannya lantaran lahan tidak jelas.
Jalan yang anggarannya bersumber dari APBN sejak 2012, untuk tahun 2015 hingga sekarang tidak dikucurkan lantaran ketidakjelasan lahan. Hal itu mengakibatkan proyek jalan jadi mandeg.
Salahsatu perusahaan swasta yang digandeng Pemkab Bogor untuk pembebasan lahannya, Pt Bukit Kharisma Sukamakmur (BKS) juga sudah jarang melakukan aktifitas di lapangan.
Tidak bergeraknya proyek yang telah menelan biaya sekitar Rp 75 miliar mengesankan proyek tersebut hanya bancakan para oknum. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor disebut-sebut sebagai instansi paling bertanggungjawab terhadap proyek pembangunan jalan itu.
Sumber bogoronline di Cibinong menyebutkan bahwa dana miliaran rupiah yang telah dikucurkan pemerintah pusat, digunakan untuk pengaspalan jalan sepanjang 3,5 KM, melandaikan jalan dan pembebasan lahan.
Namun dana untuk pembebasan lahan menjadi perdebatan warga Sukamakmur. Pasalnya, Pemkab Bogor mengklaim bahwa lahan berasal dari hibah masyarakat. Sementara dalam anggaran yang dikeluarkan pusat, ada dana yang diposting untuk pembebasan lahan.
Sementara pihak BKS mengaku semua lahan dibayar BKS, tidak ada anggaran dari pemerintah. “Lahan untuk jalur Puncak Dua dibebaskan BKS,” kata salahsatu karyawan BKS di Base Camp BKS Kampung Tegal Danas, Desa Sirnajaya Sukamakmur beberapa waktu lalu. (Soeft)