CIAMPEA – bogoronline.com – Menjelang dua Hari mendekati Lebaran, harga daging sapi di beberapa pasar tradisional di kawasan wilayah Bogor Barat, Kabupaten Bogor, melonjak naik.
Kenaikan harga daging sapi yang menembus harga Rp. 140 ribu setiap satu kilogramnya, membuat kalangan ibu ibu yang hendak berbelanja guna memasak untuk kebutuhan di hari raya Idul fitri, terkejut.
Ardiani, pengunjung Pasar Ciampea Baru, mengaku kaget dengan lonjakan harga daging sapi yang sebelumya berkisaran Rp. 120 ribu untuk satu kilogramnya.
“Sejak hari Senin (4/7) lalu sampai Selasa (hari ini 5/7) harganya melambung menjadi Rp. 140 ribu per kilogram. Kenaikan ini membuat saya kaget, sebab awalnya saya ingin membeli dua kilogram, karena uang tidak cukup, jadi hanya beli satu setengah kilo saja.”keluh Ardiani, ibu rumah tangga, saat ditemui sedang mengolah masakan rendangnya untuk jamuan hari raya.
Menurut dia, lonjakan harga daging sapi di Pasar Ciampea Baru yang tiba tiba meroket cukup pantastis tersebut, tadinya kanaikan ia prediksikan hanya berkisar Rp. 5 ribu hingga Rp. 7.500,-saja.
“Tapi ternyata, kenaikan harga daging sapi yang berada pada level Rp. 120 ribu di hari Minggu sebelumnya (3/7), ternyata mendadak mengalami kenaikan hingga Rp. 20 ribu.”bebernya.
Dian, panggilan akrab ibu rumah tangga tersebut berharap, seusai lebaran harga daging bisa turun, untuk itu sangat diperlukan peran pemerintah guna mengantisipasinya.
“Kasihan bagi mereka keluarga yang berekonomi pas pasan, mereka hanya bisa memasak rendang daging untuk hari raya dengan alakadarnya.”tukasnya.
Sahi (55) pedagang daging sapi di pasar Ciampea Baru menerangkan, kenaikan harga daging sapi yang mencapai Rp. 140 per kilogramnya bukan akibat ulah pedagang, melainkan naik secara otomatis dari pemasok.
“Kami hanya menjual saja, sedangkan kenaikan harga sudah ditentukan oleh pihak pemasok.”tandasnya.
Sampai berita ini diturukan, kenaikan harga juga terjadi pada Cabai merah mencapai Rp. 50 ribu per kilo, bawang merah Rp. 46 ribu perkilo, daging ayam Rp. 40 ribu perkilo. (Ebim)
