Petugas Damkar Kekurangan Peralatan

Cibinong – bogoronline.com – Para petugas pemadam kebakaran yang bernaung dibawah bendera Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terpaksa harus menggunakan peralatan pemadam seadanya. Pasalnya, kendati resiko terjadinya bencana kebakaran di Bumi Tegar Beriman itu tinggi, namun ironisnya peralatan yang dimiliki umumnya berusia tua.

Bahkan jumlah kendaraan pemadam pun sangat terbatas, padahal idealnya untuk 10 ribu penduduk, dibutuhkan satu unit kendaraan pemadam. “Idealnya satu unit untuk  menangani sekitar 10 ribu orang. Setidaknya ada satu unit di setiap kecamatan, agar upaya penanggulangan bisa lebih cepat dan maksimal yang imbasnya pada berkurangnya kerugian akibat bencana,”Kepala Seksi Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran pada BPBD Budi Aksomo, kepada wartawan Jum’at (15/07).

Budi menambahkan, saat ini BPBD memiliki 18 unit mobil damkar, 11 unit mobil penanggulangan bencana, dua mobil patroli, tujuh kendaraan roda dua, dan dua posko penanggulangan bencana di wilayah Kecamatan Ciawi dan Leuwiliang. “Kalau dibilang kurang, ya kurang. Tapi tetap kita maksimalkan kekuatan yang ada. Karena bencana tidak bisa diperkirakan. Lagi pula, mobil damkar itu mahal. Belum lagi melatih personelnya, perlu waktu,” kata dia.

Saat ini, tambahnya, BPBD bekerja sama dengan Metland, Cileungsi untuk mendirikan pos damkar baru. “Ya tapi masih belum. Untuk setiap kecamatan memiliki satu pos juga itumah jangka panjang,” tukasnya.

Saat ini, kata dia, untuk wilayah yang jauh dari Pos Damkar Kabupaten Bogor seperti Parung panjang, pihaknya bekerja sama dengan unit Damkar Tangerang. “Kami selalu koordinasi, dengan daerah yang berdekatan dengan Kabupaten Bogor,” katanya.

Menurutnya, titik rawan kebakaran tidak bisa dipetakan, sebab kebakaran berbeda dengan banjir dan tanah longsor yang bisa dilihat dari kultur alam. “Kebakaran biasanya akibat kesalahan manusia, bahkan bisa juga karena korsleting listrik,” kata dia.

Ia mengimbau, masyarakat bisa mengantisipasinya dengan cara tidak meninggalkan rumah saat kompor menyala dan memeriksa peralatan listrik yang kemungkinan sudah rusak.”Waspada juga penggunaan colokan listrik yang berlebihan,” pungkasnya. (zah)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *