Dihadiri 20 Ribu peserta, Parade Kebhinekaan Jadi Ruang Publik Suarakan Pancasila

BOGOR – Dalam rangka memperingati 72 tahun Kemerdekaan Indonesia, Taruna Merah Putih bersama ormas pemuda, mahasiswa dan kemasyarakatan, kelompok-kelompok kreatif anak muda, tokoh lintas agama, dan masyarakat umum menggelar Kirab Kemerdekaan, Parade Kebhinekaan Nusantara & Kuliner khas berbagai daerah pada Minggu (27/8/2017).

Acara yang menampilkan keragaman Indonesia itu dipusatkan di Jalan Jeruk Raya Perumnas 2 Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor. Sedikitnya 20 ribu peserta hadir meramaikan acara tersebut.

Ketua DPC Taruna Merah Putih Kabupaten Bogor Egi Gunadhi Wibhawa mengatakan Kirab Kemerdekaan & Parade Kebhinekaan Nusantara bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat beragam suku, agama, ras dan golongan. Semuanya meskipun berbeda-beda, kata Egi, dibutuhkan perannya dalam membangun bangsa. “Parade kebhinekaan ini adalah sosialisasi kepada masyarakat bahwa dalam keragaman kita adalah bangsa yang satu, sesuai semangat Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu,” kata Egi.

Acara yang berlangsung pada pukul 08.00-13.00WIB dihadiri oleh Ketua DPP PDI-P Bidang Pemuda dan Olahraga Sukur H. Nababan, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Yunus Yusak Napitupulu, Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih Maruarar Sirait, pemerintah daerah dan segenap unsur lainnya. Beragam penampilan seni dan kebudayaan juga turut memeriahkan parade ini.

Sekretaris Jenderal DPP Taruna Merah Putih Restu Hapsari mengatakan Parade Kebhinekaan ini merupakan ruang publik bagi masyarakat dalam menyuarakan nilai-nilai Pancasila. Parade ini pun menjadi ajang silaturahmi semua elemen masyarakat untuk tetap menjaga persatuan bangsa.

“Acara ini digelar untuk membuka ruang publik yang semakin lebar bagi para silent majority yang selama ini diam ketika nilai-nilai Pancasila dipertentangkan bahkan dimatikan oleh kelompok atau individu yang berhaluan ideologi lain yang berlawanan Pancasila,” kata Restu, dalam keterangannya, Minggu (27/8/2017).

Sementara itu, Maruarar Sirait atau yang lebih akrab disapa Ara itu menegaskan kesenjangan ekonomi yang ada di masyarakat harus segera diselesaikan. Menurutnya, pemerataan ekonomi ini dapat menyelesaikan persoalan radikalisme di Indonesia.

“Persoalan pengabaian ideologi Pancasila selama ini yang sekarang berimbas pada radikalisme, penyelesaiannya adalah masalah kesenjangan ekonomi harus diselesaikan. Pemerataan harus dikedepankan,” tegasnya.

Dia pun menekankan pentingnya TNI, Polri, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Setiap tantangan akan lebih mudah diselesaikan apabila seluruh elemen masyarakat bersatu.

“TNI, Polri, Pemerintah dan masyarakat harus bersatu bersama-sama membumikan kembali nilai-nilai Pancasila dan semangat Bhineka Tunggal Ika,” tuturnya.

Sementara itu Sukur Nababan menegaskan pentingnya anak muda di seluruh Indonesia semakin memperkuat harungan pemuda untuk terus menggaungkan nilai-nilai Pancasila dan semangat bhinneka tunggal ika. (*)

ARTIKEL REKOMENDASI