ZM akan Programkan Revitalisasi Kobong Untuk Memajukan Pondok Pesantren

bogorOnline.com

Kota Bogor memiliki beberapa wilayah yang terdapat pondok pondok pesantren besar dengan jumlah santri ponpes mencapai ribuan orang, salah satunya pondok pesantren di kawasan Kampung Pagentongan Al Falak, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat. Disana ada pondok pesantren Al-Um, pondok pesantren Al Falak, pondok pesantren Al Falakiyah.

Keberadaan pondok pesantren di Kota Bogor terus mengalami perkembangan dan kemajuan signifikan, namun sampai saat ini, perhatian pemerintah terhadap pondok pesantren masih minim dan belum maksimal, terutama perhatian terhadap infrastuktur, sarana prasarana maupun terhadap santri santri ponpes yang merupakan para generasi bangsa.

Menyangkut pondok pondok pesantren, calon Wakil Wali Kota Bogor nomor satu, Zaenul Mutaqin (ZM) ternyata sudah memiliki program, yaitu program Revitalisasi Kobong Pondok Pesantren di Kota Bogor. Program itu sudah lama disiapkan dan akan direalisasikan nanti oleh pasangan nomor satu Achmad Ru’yat dan Zaenul (RZ).

“Saya akan membuat program revitalisasi kobong, karena saya melihat selama ini pondok pondok pesantren di Kota Bogor, terutama di kampung kampung banyak kobong atau tempat santri tidak terperhatikan. Jadi pemerintah harus membantu persoalan sarana prasarana untuk pondok pesantren ini,” kata Zaenul saat mengunjungi sejumlah pondok pesantren di kawasan Pagentongan dan menemui para Kyai disana, diantaranya, pendiri Ponpes Al-Um, KH Tubagus Bahrum Zaman, pimpinan Ponpes Al-Um KH Muhtadin, Ketua umum Yayasan Al Falak KH Tubagus Agus Fauzan, Kamis (1/3/18).

Dalam acara silaturahmi ke ponpes Al Falak, ZM juga bertemu dengan Syekh Amin Al Zaelani dari Libanon, yang merupakan keturunan ke 26 dari Syekh Abdul Qodir Al Zaelani.

Selain permasalahan sarana prasarana kobong, pemerintah juga harus memperhatikan keberadaan santri santri pondok pesantren. Bentuk perhatian iti bisa dengan program bantuan dana Bos bagi santri pondok pesantren. Saat ini hampir semua santri ponpes itu bersekolah formal di MTs atau MA, dan semua tidak lepas dari perhatian pemerintah, termasuk dana Bos untum santri itu.

“Saya setuju ada bantuan dana Bos untuk santri pondok pesantreen, karena santri itu pelajar dan santri ponpes itu siswa sekolah formal juga,” kata politisi PPP ini.

Pemberian bantuan untuk revitalisasi kobong dilakukan agar ponpes yang ada di Kota Bogor mempunyai tempat tinggal santai yang layak dan sehat. Mekanisme bantuan bisa dengan dana hibah ke ponpes ponpes, dan tinggal nanti membuat payung hukum melalui dana hibah dan bansos tersebut.

Menurut ZM, perkembangan ponpes di Kota Bogor, di satu sisi banyak yang berkembang tetapi di sisi lain banyak juga yang jumlah santri nya terus menurun, dikarenakan banyak pesantren diperkampungan yang kurang mampu membiayai pesantren itu sendiri dan jarang mendapat sentuhan perhatian pemerintah.

“Banyak juga ponpes yang menampung santri dari kalangan yatim dan dhuafa, dan disinilah pemerintah harus memperhatikan pondok pesantren. Ponpes itu mencetak para generasi bangsa, saya berasal dari kalangan santri, jadi saya tahu program apa yang harus dibuat pemerintah untuk pondok pondok pesantren,” jelas ZM yang dulu menghabiskan masa mudanya di pondok pesantren ini. (Nai)

ARTIKEL REKOMENDASI