Dari Waktu hingga APK Disoroti saat Evaluasi Fasilitasi Kampanye Pemilu 2019

Kota Bogor – bogorOnline.com

Beberapa hal yang menjadi sorotan mengemuka dalam pertemuan yang mengusung tema “Evaluasi Fasilitasi Kampanye Pemilu 2019” yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor pada Rabu 31 Juli 2019.

Acara ini dihadiri oleh seluruh steakholder terkait dari unsur Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), partai politik dan media massa baik cetak, elektronik dan online yang ada di Kota Bogor.

Ketua KPU Kota Bogor, Samsudin mengatakan, pertama yang disoroti peserta pemilu mengenai waktu kampanye pemilu 2019 terlalu panjang berlangsung selama 7 bulan. Peserta pemilu merekomendasikan untuk waktu kampanye periode mendatang paling lama 4 bulan saja.

“Rekomendasinya dilaksanakan maksimal 4 bulan sehingga energi yang dibutuhkan untuk kampanye itu mungkin sedikit,” papar Samsudin seusai acara di Bumi Katulampa, Bogor Timur.

Hal lain, kata dia, menyangkut fasilitasi yang telah dilakukan KPU kota dan kabupaten dalam pembuatan spanduk dan baliho tidak efektif karena berhubungan dengan jenis dan jumlah. KPU sendiri, ujar Samsudin, dalam hal ini memfasilitasi di regulasi sesuai kemampuan keuangan negara.

Selanjutnya, kata Samsudin, terkait dengan iklan disampaikan tadi oleh media bahwa kedepan mungkin perlu diberikan ruang untuk KPU kota maupun kabupaten memfasilitasi media-media di daerah setempat.

“Kemarin itu untuk presiden dan parpol diambil oleh KPU RI di tingkat nasional. Sedangkan DPD oleh KPU provinsi. Tadi media menyampaikan kedepan mungkin perlu diberikan ruang untuk KPU kota dan kabupaten memfasilitasi media di daerah setempat,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan untuk kedepan perlu dipikirkan tentang metode kampaye yang lain dari sisi efektivitas dengan tetap menjaga estetika. Sebab, seperti yang disampaikan tadi dalam konteks geografis Kota Bogor yang terbatas, sementara jumlah peserta banyak menimbulkan penumpukan Alat Peraga Kampanye (APK) di titik-titik tertentu sehingga membuat kota jadi kotor dan kumuh.

Sisi lain, Samsudin cukup berbangga dan bersyukur penyelenggara Pemilu 2019 di Kota Bogor berjalan lancar dan aman. Begitu pula tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 84 persen naik dari pemilu sebelumnya. “Untuk pileg kita naik 9 persen dari 75 persen dan pilpres naik 5 persen dari sebelumnya 79 persen,” tuturnya.

Ia menjelaskan, bahwa acara ini digelar berdasarkan perintah dari KPU RI kepada KPU provinsi, kota dan kabupaten untuk melakukan evaluasi fasilitasi kampanye Pemilu 2019. KPU RI ingin membuat format lebih baik lagi terkait dengan kampanye pada Pemilu 2024.

“Hasil dari evaluasi ini akan kita disampaikan secara berjenjang nanti ke KPU RU melalui KPU provinsi. Tindaklanjutnya, kita menunggu instruksi selanjutnya,” imbuh dia. (HRS)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *