RUMPIN – bogorOnline.com
Seorang janda tua berusia (70 tahun) bernama Amah merupakan warga Kp. Terogong Pasir Ipis RT 01/01 Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin, tinggal digubuk reot, baru dibangun secara permanen dengan swadaya masyarakat. Pasalnya, gubuk reot yang ditempati Amah itu tidak masuk dalam program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2018 lalu.
Pantauan bogoronline.com di lokasi, nampak sejumlah masyarakat, aparatur pemerintah Desa (Pemdes) Mekarsar, kapolsek Rumpin dan Koramil Rumpin berjibaku bergotong royong membangun rumah Amah yang kondisinya sudah tak layak huni tersebut.
“Pembangunan rumah ibu Amah dilakukan dengan bergotong royong agar menjadi layak huni, hal itu dilakukan karena pemilik rumah dinilai berpenghasilan rendah, sehingga tidak bisa membangun rumahnya,” ungkap kompol Akhmad Wirjo kapolsek Rumpin, di lokasi Ahad (13/10/19).
Wirjo menambahkan, pelaksanaan pembamgunan atau dengan bergotong royong ini dilakukan bersama warga sekitar aparatur Desa yang dipimpin olek Pjs kepala Desa, serta melibatkan dari unsur Babinsa dan Babinkantibmas Desa Mekarsari.
“Rumah berukuran 5 X 5 meter persegi ini dibangun secara permanen dengan tembok penuh,” tandasnya.
Sementara, Pjs kepala Desa Mekarsari, Tatang Sutisna mengatakan, pembangunan RTLH milik ibu Amah ini hasil musyawarah Pemdes Mekarsari bersama masyarakat serta Babinkantibmas dan Babinsa. Dalam pelaksaan pembangunan, secara langsung di hadiri kapolsek Rumpin.
“Rumah tidak layak huni milik Amah ini tidak masuk data base program RTLH tahun kemarin, setelah ditanya kepada RT dan RW ternyata dulu rumah ini adalah sebuah warung rumah tempat tinggalnya di Kp. Gugunung dan beberapah bulan ini dia tinggal disini,” ujar Tatang.
Tatang menambahkan, sejauh ini pemerintah Desa juga belum mengetahui secara pasti terkait rumah yang di Kp. Gugung, sehingga mereka tinggal disini.
“Kita belum tahu permasalahannya disana, karna hingga saat ini, kita belum melakukan konformasi. Namun dengan adanya kesepakatan pemdes Mekarsari dengan masyarakat, sepakat untuk bergotong royong berswadaya membangun rumah ibu amah dan setelah saya survei memang rumahnya tidak layak untuk di huni,” pungkasnya. (Mul)