Dua Minggu, Sekolah di Kota Bogor Diliburkan

BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Pemerintah Kota Bogor akhirnya memutuskan untuk meliburkan sekolah dari jenjang pendidikan, PAUD, SD dan SMP se-Kota Bogor. Sekolah akan diliburkan selama dua minggu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin saat dikonfirmasi membenarkan perihal itu. “Betul. Baru diputuskan tadi hampir jam 9 (malam),” kata Fahrudin saat dihubungi lewat aplikasi WhatsApp, Sabtu (14/3/2020).

Dalam keterangannya, PAUD, SD, dan SMP serta lembaga pendidikan nonformal se-Kota Bogor diliburkan mulai 16 sampai 28 Maret 2020. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat terakhir Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan serta arahan Wali Kota Bogor dan wakilnya, Bima Arya dan Dedie A. Rachim.

Sebelumnya di hari yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menjelaskan, ada beberapa langkah Pemkot Bogor terkait pencegahan penyebaran covid-19 atau virus corona di wilayahnya. Di antaranya, Pemkot Bogor sudah tidak mengeluarkan izin untuk penggunaan ruang publik taman dan sarana olahraga berupa lapangan.

“Kita sudah melakukan beberapa pembatasan, contohnya Pemkot Bogor secara resmi sudah tidak mengeluarkan izin untuk pemakaian taman maupun lapangan digunakan untuk konsentrasi melibatkan orang banyak. Seperti Lapangan Sempur, Taman Ekspresi, Taman Heulang dan GOR Pajajaran,” kata Dedie.

Wakil Wali Kota Bogor beserta jajaran saat memberikan keterangan Pers

Menurutnya, perizinan tidak akan dikeluarkan selama dua minggu kedepan. Namun begitu, batas waktu ini juga menunggu perkembangan lebih lanjut. Ia menambahkan, kegiatan yang melibatkan banyak orang juga dibatalkan, seperti Bogor Half Marathon yang akan diselenggarakan pada 22 Maret 2020. Begitu juga, Car Free Day (CFD) Jalan Sudirman dibatalkan.

“Jadi untuk sementara kita belum bisa memberikan izin untuk keramaian supaya bisa melakukan antisipasi dan pencegahan virus corona. Untuk batas waktu kurang lebih untuk evaluasi sampai dua minggu kedepan,” tambahnya.

Pihaknya juga sedang membuat himbauan di beberapa titik lokasi keramaian untuk penyediaan hand sanitizer termasuk termo scener. Dedie juga meminta hal itu untuk disediakan Perumda Pasar Pakuan Jaya serta pihak swasta yang mengelola pasar.

“Hand sanitizer termasuk termo scener saat ini agak sulit didapat di pasar. Begitu juga alat pelindung diri (APD) untuk petugas kesehatan. Kita sudah berkoordinasi dengan pusat dan provinsi mudah-mudahan bisa memberikan bantuan alat-alat itu dan tentunya dalam jumlah besar,” ujarnya.

Untuk pembatasan aktivitas di sekolah, kata Dedie, pihaknya juga terus melakukan koordinasi yang lebih intens dengan berbagai pihak. Termasuk mengenai studi wisata dan kegiatan lain untuk peserta didik di luar ruangan sekolah bakal dibatasi. (Hrs)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *