Jawa Barat Siap Laksanakan Rapid Test Massal Corona

BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, pihaknya siap mengadakan tes cepat atau _rapid test_ covid-19 atau virus corona secara massal dalam waktu dekat ini atau paling lambat Rabu (25/3/2020). Pasalnya, pemerintah pusat akan segera mengirimkan alat dengan metode pengambilan sampel darah.

Rencana ini dikatakan Ridwan Kamil saat kunjungan ke Rumah Dinas Wali Kota Bogor, dalam rangka pengecekan lapangan percepatan penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat, pada Minggu (22/3/2020).

“Kami hari ini merapatkan rencana _rapid test_ massal dengan kriteria dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi daerah masing-masing. Saat ini kami masih menunggu, hari ini belum ada, besok kami tunggu, kalau besok sudah ada, maka hari Selasa bisa dilaksanakan. Mudah-mudahan paling telat hari Rabu,” katanya.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, jika di Jakarta dilakukan secara _door to door_ karena jaraknya kecil dan lebih mudah terjangkau. Namun, di Jawa Barat dimana wilayahnya sangat heterogen dan luas sehingga salah satu pilihannya adalah mencari lahan untuk melakukan tes cepat tersebut.

“Nanti mereka datang sesuai jadwal, tidak turun dari kendaraannya, tidak ada sentuhan fisik. Dengan _rapid test_ 10 menit akan ketahuan hasilnya, kalau negatif pulang, kalau positif di treatment tahap selanjutnya,” paparnya.

Pada tahap pertama, _rapid test_ akan dilakukan terhadap ODP (Orang Dalam Pemantauan), kemudian radius yang positif, petugas kesehatan dan petugas yang profesinya banyak berinteraksi dengan masyarakat.

“Nanti jika hasil _rapid test_ itu makin banyak, maka penjangkauan tes massal akan diperluas. Tapi tes ini tidak bisa dilakukan ke semua orang karena ini ada metode ilmiahnya,” imbuhnya.

Sementara itu, kata Gubernur, berdasarkan data sementara per Sabtu (21/3/2020) malam ada 55 orang positif Covid-19. Dari jumlah itu, 41 orang diantaranya ada di wilayah Bekasi, Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

“Sisanya ada di luar Bodebek, sedangkan epicentrumnya ada di Jakarta. Oleh karena itu warga di daerah Bodebek, saya harap lebih waspada, mengurangi pergerakan yang tidak perlu atau _social distancing_,” tegasnya.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menambahkan, sesuai instruksi Gubernur kepada Bupati Bogor, Wali Kota Depok dan Wakil Wali Kota Bogor untuk menyiapkan rencana pelaksanaan _rapid test_ dan menyerahkan keputusan tentang tempat serta waktu, termasuk prioritas individu yang diambil specimennya.

“Saat ini Gubernur masih menunggu jumlah alat yang akan dialokasikan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di bawah BNPB,” kata mantan pejabat di KPK itu.

Selain itu, Gubernur juga meminta kepala daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta atau penyangga Ibu Kota untuk menyesuaikan langkah kebijakan dengan DKI Jakarta, karena sifat dan jaraknya sangat bergantung satu dengan yang lain.

Gubernur juga, lanjut Dedie, berharap pemberlakuan bekerja dari rumah atau _work from house_ segera diterapkan dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir pergerakan masyarakat dan hanya memberikan pengecualian kepada jenis usaha bahan pokok, bahan makanan, obat-obatan dan kesehatan saja.

“Langkah-langkah lainnya adalah dengan memprioritaskan upaya menambah daya tampung ruang isolasi kompresi negatif di RSUD dan membeli peralatan yang dibutuhkan,” kata Dedie.

Dalam kunjungannya di Kota Bogor, Kang Emil menyempatkan diri memantau kondisi Wali Kota Bogor, Bima Arya yang dinyatakan positif Covid-19 di ruang Sempur isolasi RSUD Kota Bogor. Gubernur memberikan dorongan semangat dan koordinasi terkait rencana _rapid test_ massal. (*)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *