Kota Bogor Kembali Gelar Shalat Jumat Berjamaah

BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Wali Kota Bogor melaksanakan Shalat Jumat berjamaah bersama warga di Masjid Baitur Ridwan, Semplak, Bogor Barat, Jumat (29/5/2020). Ini merupakan Shalat Jumat yang pertama sejak diberlakukannya pembatasan sosial di sejumlah tempat publik, termasuk rumah ibadah sekitar tiga bulan lalu.

Memasuki halaman masjid, seluruh jamaah termasuk Wali Kota Bogor tidak luput dari pengecekan suhu tubuh oleh petugas. Setelah itu, jamaah diarahkan memasuki masjid melewati bilik desinfektan dan melumuri telapak tangan dengan hand sanitizer.

Tak lupa, Bima Arya yang datang mengenakan peci dan baju koko panjang warna hitam itu juga membawa sajadah sendiri dari rumah. Ia kemudian duduk di titik yang sudah diatur oleh DKM agar posisi antar jamaah miliki jarak atau physical distancing.

Bertindak sebagai khatib dalam ibadah Jumat tersebut adalah KH Ade Sarmili dan Imam Ustadz Suryadi Suryanullah. Dalam ceramahnya, KH Ade Sarmili mengingatkan jamaah untuk meyakini bahwa wabah Covid-19 ini merupakan ujian keimanan dan kebersamaan bagi kita semua.

Usai shalat Jumat, Bima Arya diminta pengurus DKM untuk memberikan arahan kepada para jamaah yang hadir. Menurut Bima, perang melawan virus Covid-19 ini sungguh berat karena bertempur melawan musuh yang tidak terlihat, logistiknya terbatas dan yang harus diselamatkan banyak.

“Sungguh sangat berat. Sampai hari ini tidak ada tandingannya. Dulu di abad 14 ada wabah black death di Eropa, puluhan ribu yang meninggal. Satu abad yang lalu pernah ada Spanish Flu di Amerika dan sebagian Eropa. Tapi Covid-19 hari ini adalah paling dahsyat sepanjang sejarah umat manusia. Rata di muka bumi ini yang terdampak,” ungkap Bima.

Menurut Bima, banyak yang kita tidak ketahui tentang virus ini. Terlalu berat cobaan yang kita hadapi. Karena itu, tidak lain dan tidak bukan jawabannya adalah kembali kepada Allah SWT.

“Allah SWT berfirman dalam surat Al-An’am ayat 42 yang berbunyi ‘Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon kepada Allah dengan tunduk dan merendahkan diri.” katanya.

“Dokter bukan menyembuhkan, hanya mengobati. Pemkot tidak bisa menjamin semuanya, tapi Insya Allah jawabannya hanya kembali kepada Allah SWT, bersimpuh kepada-Nya. Kita yakini ada skenario baik yang disiapkan bagi orang-orang yang terpilih dan beriman kepada Allah SWT. Kita yakini sebagai umat terpilih menjalani ini. Kalau kita kembali kepada Allah, kalau kita memohon hanya kepada-Nya, Insya Allah skenario terbaik yang maslahat akan ada di depan kita semua,” tambahnya.

Bima Arya menyebut, Masjid Baitur Ridwan di Semplak, Bogor Barat ini bisa menjadi percontohan dengan sistem protokol kesehatan yang baik.

“Saya berterimakasih kepada Kang Firman (Ketua DKM Masjid Baitur Ridwan), kepada seluruh DKM, yang telah mencontohkan protokol kesehatan yang luar biasa. Insya Allah menjadi contoh masjid se-Kota Bogor. Diatur jaraknya, diperiksa suhu tubuhnya, dan disediakan untuk cuci tangan. Insya Allah syariatnya kita tempuh, protokol kesehatannya kita tegakkan dan di sinilah kita bersimpuh,” ujarnya.

Dibukanya kembali rumah ibadah untuk kegiatan keagamaan, lanjut Bima, berdasar pada landasan ilmiah terkait perkembangan penanganan dan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor, namun dengan tetap menerapkan sistem protokol kesehatan yang ketat.

“Landasan kita adalah landasan ilmiah. Rekomendasi dari pakar epidemiologi bahwa kondisi Kota Bogor sudah cukup terkendali dan melandai. Angka penularannya sudah dibawah satu (RO 0,74). Oleh karena itu sudah bisa dimulai langkah-langkah yang lebih baru,” jelasnya.

Telah banyak ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai elemen masyarakat , termasuk tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 ini.

“Tetapi ujungnya karena kuasa Allah. Oleh karena itu kita yakini kepada Allah di tempat-tempat ibadah adalah jalan utama kita menang melawan covid-19. Dengan Bismillah Pemkot mulai mengizinkan masjid-masjid di Kota Bogor untuk kembali menyelenggarakan aktivitas beribadah bersama dengan catatan memberlakukan protokol kesehatan dengan sangat ketat,” tandasnya.

Belum semua masjid diperbolehkan menggelar kegiatan keagamaan di rumah ibadah. Dari 875 masjid yang ada di Kota Bogor, menurut data DMI, sekitar 80 persen masjid sudah siap dengan penerapan protokol kesehatan.

“Nanti setiap masjid bisa mengajukan permohonan kepada kelurahan agar disetujui oleh wali kota untuk diizinkan, kita data yang rapi. Masjid ini (Baitur Ridwan) dipilih karena kita cek memiliki protokol kesehatan yang sangat siap. Kemarin diproses dan hari ini diizinkan. Saya harap semua masjid seperti ini tentunya dengan kapasitas masing-masing,” katanya.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku terharu bisa melaksanakan kembali ibadah Shalat Jumat pasca pembatasan untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

“Agak emosional ya, terharu sekali karena sudah lama tidak dengar qamat di dalam masjid, sudah lama tidak jamaah di dalam masjid. Rasanya susah diungkapkan dengan kata-kata. Mudah-mudahan ini ikhtiar kita memohon kepada Allah supaya Kota Bogor cepat melewati ujian ini,” pungkasnya. (*)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *