BOGORONLINE.com, Bogor Utara – Baru-baru ini beredar video di kalangan wartawan, adanya keributan di depan halaman rumah Anggota DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri.
Di dalam video yang berdurasi 3.
buy filitra online https://www.eastpeoriadental.com/wp-content/themes/generatepress/inc/structure/php/filitra.html no prescription
32 tersebut, terlihat adanya cekcok mulut yang nyaris berujung pada tindakan anarkis. Dimana, salah seorang anak lelaki tersulut emosi dan mengatakan dirinya sakit hati serta tersinggung orangtuanya dianggap sebagai penyebar berita pungli kepada wartawan.
Nampak, beberapa orang lainnya mencoba melerai dan menenangkan anak muda tersebut. Insiden dalam suasana malam hari yang melibatkan sekitar puluhan orang itu pun berhasil dilerai sehingga tidak terjadi kontak fisik.
Akhmad Saeful Bakhri saat dikonfirmasi usai mengikuti Rapat Paripurna di gedung DPRD Kota Bogor pada Senin (4/5/2020) siang membenarkan video yang beredar tersebut terjadi di halaman rumahnya.
Menurutnya, kejadian itu terjadi sesaat setelah beberapa media memuat berita adanya dugaan pungli kepada warga penerima Bantuan Langsung Tunai dari Pemerintah Kota Bogor yang diduga dilakukan oleh oknum RT dan RW di Kelurahan Tanah Baru.
“Dalam pemberitaan itu, ada statemen saya terkait dan meminta agar aparat penegak hukum untuk memprosesnya,” ungkap pria yang akrab dipanggil ASB itu.
Lebih lanjut, kata ASB, kejadian itu terjadi saat dirinya sedang berbincang santai dengan beberapa warga diteras depan rumah. Waktu itu, tiba-tiba ada dua kendaraan bermotor berboncengan lelaki muda dan perempuan paruh baya.
“Saya pikir konstituen atau warga lain yang akan menyampaikan aspirasi atau mau silaturahmi saja,” ujarnya.
Saat turun dari motor, kata ASB, wanita paruh baya itu langsung menghampiri dirinya dan mengaku bernama Nunung, warga Kelurahan Tanah Baru. Ditemani anak lelakinya, wanita itu meminta perlindungan kerena dia merasa diintimidasi.
“Oknum RT yang diduga melakukan pungli bersama warga dan saudaranya itu mendatangi rumah Nunung dan menuduh sebagai pembocor informasi pungli,” kata ASB.
Setelah mendengar cerita itu, lanjut ASB, dirinya berjanji kepada Nunung akan melakukan upaya pendampingan dan perlindungan hukum apabila kembali ada intimidasi dan persekusi.
Kericuhan sendiri, dijelaskan olehnya, terjadi saat ada beberapa motor menyusul ke kediamannya dan mencari keberadaan Nunung untuk segera mengklarifikasi dan meminta maaf ke aparatur wilayah setempat dan segera mengatakan siapa penyebar berita pungli ke media.
“Kebetulan yang datang itu, istri dari ketua RT terduga pungli beserta saudaranya. Anak lelaki Nunung pun tersulut emosi dan tidak terima bila ibunya dituduh seperti itu. Alhamdulillah, setelah tabayun akhirnya kesalahpahaman ini selesai,” tandas politisi PPP itu.
ASB sendiri, pada kesempatan itu mengingatkan kepada warga untuk menjaga kondusifitas dan saling membantu, bukan saling iri, dengki dan saling menyalahkan apalagi sampai berbuat dzolim
“Kita ini sedang mengalami krisis moral dan krisis keteladanan. Saya tidak pernah takut bersuara dan bahagia dengan apa yang saya yakini kebenarannya karena kedzoliman ini harus dihentikan,” tandasnya. (*/Hrs)