BOGORONLINE.com, RUMPIN – Sejumlah pedagang di Pasar Cicangkal, Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin menolak melakukan vaksinasi lantaran mendengar kabar bahwa vaksinasi berefek samping.
Pasalnya, Pemerintah kecamatan Rumpin menargetkan 400 orang penerima vaksinasi covid-19 untuk pedagang dan masyarakat umum. Penyelenggaraan, vaksinasi massal digelar pada tiga titik yaitu, di Pasar Cicangkal, Puskesmas dan Puskesmas Gobang oleh tim satgas penanganan Covid 19, Sabtu (27/06)
Kepala Unit Pasar Cicangkal Benny Virmansyah mengatakan, pihaknya sebelumnya telah melakukan sosialisasi melalui berbagai media agar melancarkan terselenggaranya vaksinasi Covid-19 , dalam rangka hari Bayangkara ke 75 tahun.
Benny mengungkapkan, pedagang yang menolak divaksinasi dikarenakan beberapa hal, ada yang g yang takut, ada yang tidak membawa KTP. Pasalnya, pedagang yang takut divaksinasi karena mendapati kabar bohong (hoaks) yang tersebar di media massa.
“Dari total 400 orang pedagang di pasar Cicangkal, hanya 35 persen pedagang sudah divaksin. Padahal, penyelenggaraan vaksin ini untuk meningkat imun bagi para pedagang dan pengunjung,”imbuhnya.
Sementara itu, Camat Rumpin Ade Zulfahmi menuturkan, tanda-tanda penolakan sudah terlihat sejak awal disosialisasikannya vaksinasi di pasar Cicangkal. Mereka, tidak mau menyerahkan KTP saat dilakukan pendataan.
“Yang kita lihat, kios-kios pedagang pada tutup, dan ada juga yang tidak membawa KTP, itu salah satu bentuk kekhawatiran mereka. Vaksin yang digunakan saat ini di Kabupaten Bogor masih menggunakan vaksin Sinovac, untuk kekebalan tubuh dan untuk melindungi, “terangnya. (Mul)