BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Munculnya keberatan atas pengembangan Kebun Raya Bogor yang disampaikan oleh berbagai lapisan masyarakat langsung ditindaklanjuti DPRD Kota Bogor. Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto bersama Ketua Komisi III Zaenul Mutaqin serta Anggota Komisi III Adityawarman Adil dan Karnain Asyhar mendatangi Kebun Raya Bogor.
Rombongan diterima oleh Komisaris Utama PT. Mitra Natura Raya (MNR) Ery Erlangga. Pihak swasta yang mendapatkan kerjasama dari LIPI. Hadir pula beberapa pegawai LIPI yang saat ini sudah melebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Kami mendapatkan banyak aduan dan protes dari berbagai kalangan masyarakat yang konsen akan keberlangsungan dan keberlanjutan fungsi konservasi Kebun Raya Bogor. Untuk itu kami langsung datang ke sini menyampaikan keberatan masyarakat tersebut, sekaligus ingin melihat langsung kondisi yang ada,” kata Atang, Senin (27/9/2021).
Dituturkan Atang, beberapa poin keberatan itu pada rencana wisata malam Glow Kebun Raya, komersialisasi yang ditandai mahalnya tiket masuk, pembangunan betonisasi dan ancaman terhadap ekosistem yang sudah berjalan baik di Kebun Raya Bogor.
Senada dengan Atang, Zaenul menyampaikan bahwa banyak warga yang keberatan mengingat posisi Kebun Raya Bogor sangatlah penting bagi Kota Bogor.
“Kebun Raya Bogor merupakan identitas Kota Bogor. Selain aspek lingkungan, juga memiliki aspek sejarah dan budaya. Untuk itu, kehadiran DPRD ke Kebun Raya Bogor juga ingin memastikan bahwa pengelolaan dibawah manajemen baru tidak mengganggu identitas dan peran Kebun Raya Bogor ini bagi Kota Bogor,” ungkap Zaenul.
Usai meninjau beberapa lokasi di lingkungan Kebun Raya Bogor, Atang meminta kepada pihak pengelola agar benar-benar menjadikan faktor kelestarian lingkungan sebagai core utama.
“Kebun Raya Bogor merupakan kawasan resapan air, penyedia oksigen, dan tempat pelestarian sumber daya genetik yang luar biasa,” papar Atang.
Selain tempat konservasi, lanjutnya, KRB juga menjadi cagar budaya bagi masyarakat Bogor. “Pusaka warisan yang perlu dijaga. Pengembangan jasa wisata seharusnya untuk memperkuat posisi tersebut.”
Oleh karenanya, pihak DPRD menyatakan siap untuk mempertemukan antara pihak Kebun Raya Bogor dengan para pemerhati lingkungan dan masyarakat yang konsen berkenan dengan masalah ini.
“Insya Allah kami siap mewadahi dialog agar bisa ditemukan satu cara pandang dan semangat yang sama, sekaligus untuk mendapatkan masukan yang konstruktif bagi keberlanjutan Kebun Raya Bogor,” kata Atang.
Sementara pihak MNR dan BRIN menanggapi positif hal tersebut. Mereka juga akan terus memastikan bahwa eduwisata Glow Kebun Raya ini aman terhadap ekosistem flora dan fauna. Untuk itu, saat ini pihaknya masih melakukan pengkajian untuk memastikan keamanannya.
“Dari dulu semangat kami pada pelestarian lingkungan. Kami juga tidak akan berani mengambil langkah yang melawan upaya pelestarian lingkungan. Insya Allah kami siap menjelaskan dan berdialog dengan seluruh elemen masyarakat. Tujuan kami baik. Masukan dan sinergi dari seluruh stakeholder tentu sangat kami harapkan agar Kebun Raya Bogor ini semakin dirasakan manfaatnya,” kata Ery. (*/Hrs)