BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Aksi kelompok remaja atau kerap disebut ‘rojali’ yang menyetop truk secara paksa di Kota Bogor kian marak belakangan ini. Tak ayal, aksi yang sangat menimbulkan bahaya dan mengancam keselamatan tersebut telah banyak yang mengalami luka-luka bahkan merenggut jiwa bagi sang pelanggar.
Kasat Lantas Poresta Bogor Kota Kompol Galih Apria atas perintah Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro melakukan upaya dan langkah-langkah pencegahan dengan berkolaborasi bersama Kasat Sabhara, Kasat Binmas dàn para Kapolsek untuk melakukan langkah yang tepat.
Langkah-langkah tersebut, yaitu dengan menyambangi tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pengurus sekolah yang ada di Kota Bogor untuk sama-sama berpartisipasi membantu mensosialisasikan tentang bahaya aksi rojali. Disamping itu membagikan selebaran hastag #stop_rojali.
Kompol Galih menegaskan bahwa dalam kurun waktu dua tahun terakhir (2020-2021) ada enam orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat dan tiga orang luka ringan terkait aksi berbahaya tersebut. Oleh karenanya, sambungnya, dengan langkah-langkah ini orang tua bisa lebih mengawasi anak-anaknya.
“Diharapkan, dengan menyambangi tokoh agama, tokoh masyatakat dan para pengurus sekolah ini, bisa tersampaikan kepada para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak ikut atau terlibat dalam aksi berbahaya tersebut,” ujarnya, Rabu (26/1/2022).
Termasuk, lanjut Kompol Galih, pihaknya meminta para pengemudi truk untuk tidak memberikan tumpangan karena beresiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Dengan berdalih ikut pengajian para rojali ini kerap mengecoh orang tua atau keluarga demi ikut aksi mereka biasanya membuat konten-konten untuk diunggah ke media sosial dengan mempertaruhkan nyawa memberhentikan truk yang sedang melaju kencang secara mendadak dan paksa,” tandasnya. (Hrs)