BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Pasca ramainya kontroversi yang menyeret politikus PDIP, Arteria Dahlan, kini warganet dihebohkan oleh komentar sosok yang menggunakan nama willyus di media sosial facebook, bahkan komentar yang menohok tersebut lebih menyulut kemarahan masyarakat sunda.
Masyarakat bahkan lebih marah dengan komentar yang menginginkan membuang sunda dari NKRI, yang dianggap ingin mengeluarkan suku sunda dari NKRI.
“Kontroversi kemarin saja masih belum beres, walau Arteria Dahlan sudah meminta maaf, tapi masih menyisakan luka yang dalam di tengah masyarakat sunda, ini malah berkomentar yang lebih parah. Kami minta penegak hukum untuk memproses komentar yang sempat di posting dalam media sosial tersebut,” kata Juanda Hermawan, Ketua Umum Panguyuban Aing Sunda, Jum’at (21/01/22) malam, di salah satu cafe daerah Pasir Kuda Kota Bogor.
“Kami juga akan membuat laporan kepada penegak hukum, karena hal ini sudah menghina masyarakat sunda. Hal ini justru dapat menyebabkan perpecahan dan kami anggap akan mengganggu stabilitas dan keamanan nasional,” tambahnya.
Juanda juga menegaskan, bahwa sumbangsih masyarakat sunda cukup besar untuk negeri ini, dari mulai merebut kemerdekaan banyak pahlawan yang gugur saat itu, belum lagi mempertahankan kemerdekaan, seperti Kapten Muslihat salah satu pahlawan asal Sunda yang gugur demi mempertahankan kemerdekaan, bahkan banyak masyarakat sunda yang ikut membangun Indonesia.
“Kami masyarakat dan suku sunda banyak bersumangsih bagi negeri ini, sekarang kok seenaknya berkomentar untuk membuang kami dari NKRI, siapa itu Willyus dan apa sumbangsih anda untuk negeri ini,” tegas Juanda.
“Kami minta Willyus menyerahkan diri, atau kami suku sunda akan mencari keberadaan anda. Harap kepolisian dapat menangkap orang tersebut, karena kami sebagai masyarakat dan suku sunda merasa terganggu dengan komentar yang viral itu,” ucap Juanda geram.
“Ingat sunda sudah ada lebih dari seribu tahun, bahkan demi mempertahankan harga diri Prabu Linggabuana lebih memilih gugur di dalam perang bubat, sama seperti saat ini,” tuturnya.
“Dalam jutaan masyarakat sunda, ada aja yang akan anarkis bila penegak hukum tidak segera menindak,” imbuhnya menutup. (*)