Bima Arya Akan Evaluasi Sejumlah Unit Pelayanan Kesehatan RSUD Kota Bogor

BOGORONLINE .com – Unit pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor mengalami penurunan kepuasan pelanggan dari hasil survei Bidang Pengembangan Bisnis dan Mutu RSUD Kota Bogor.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, ia akan mengevaluasi untuk memastikan faktor penyebab terjadinya penurunan kepuasan pelanggan pada unit pelayanan kesehatan.

“Ya, nanti saya cek direksi penyebabnya apa?, apakah karena fokus kepada pembangunan. Tapi intinya pembangunan tidak boleh menurunkan kualitas pelayanan. Ya begitu, kalau memang penyebabnya itu tidak bisa seperti itu,” kata Bima Arya kepada wartawan, Rabu (9/11/2022) sore.

Ia menekankan pada intinya RSUD Kota Bogor harus terbagi konsentrasinya, sehingga jangan hanya terfokus pada pembangunan saja. “Harus ada yang fokus kepada pelayanan. Tapi kalau ada faktor-faktor lain, itu juga harus kami perbaiki,” tegasnya.

Informasi dihimpun, Bidang Pengembangan Bisnis dan Mutu RSUD Kota Bogor mencatat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bogor meningkat. Peningkatan ini terlihat dalam dua survei terakhir yang dilakukan RSUD Kota Bogor.

Berdasarkan survei tahap pertama yang dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2022 dengan melibatkan 2.581 responden, kepuasan terhadap pelayanan kesehatan di seluruh unit RSUD berada di angka 91,87 persen.

Kemudian pada survei tahap kedua yang dilaksanakan pada bulan Juli hingga September dengan total responden 2.547, kepuasan konsumen mengalami kenaikan diangka 92,65 persen.

“Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan di RSUD cenderung mengalami peningkatan,” kata Kepala Bidang Pengembangan Bisnis dan Pengendalian Mutu RSUD Kota Bogor, Armein Sjuhary Rowi.

Armein memaparkan, survei kepuasan pelanggan dilakukan secara periodik dengan frekuensi dua kali selama setahun. Hal tersebut sebagai upaya dalam menjaga mutu pelayanan RSUD Kota Bogor.

Survei yang dilakukan mengacu pada tujuh Dimensi Mutu Pelayanan, yakni integrasi, efisien, efektif, tepat waktu, aman, adil, dan berorientasi pada pasien. Survei kepuasan masyarakat dilaksanakan di seluruh layanan RSUD Kota Bogor.

Sementara sampel survei diambil dengan menggunakan metode random sampling. Pasien atau keluarga pasien diberikan kuesioner dan mengisinya sesuai dengan persetujuan secara tatap muka. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan metode crosstab.

Selanjutnya, hasil survei tahap pertama juga terdapat 8,29 persen yang menyatakan kurang puas dengan pelayanan rumah sakit. Kemudian pada survei tahap kedua, pihaknya berhasil menurunkan ketidakpuasan pelanggan itu hingga berada di angka 8,13 persen.

Menurut Armein, peningkatan kepuasan pelanggan RSUD Kota Bogor sebanding lurus dengan peningkatan mutu yang terus dilakukan pihak manajemen rumah sakit. Misal, peningkatan kompetensi dan kualitas SDM, penambahan fasilitas dan alat kesehatan, digitalisasi rumah sakit, hingga desain rumah sakit yang mengusung konsep green hospital.

“Tentu hasil ini bisa dicapai karena adanya peran seluruh pegawai RSUD yang telah berupaya secara optimal untuk melayani masyarakat. Terus tingkatkan pelayanan dan jangan mudah puas dengan hasil yang dicapai saat ini,” tuturnya.

Lebih lanjut pihaknya tengah memberikan perhatian khusus pada unit pelayanan kesehatan yang mengalami penurunan kepuasan pelanggan. Seperti unit rawat jalan yang semula berada diangka 93,4 persen turun menjadi 92 persen, hemodialisa yang semula 95,6 persen menurun di angka 89,9 persen.

Lalu, kemoterapi yang sebelumnya 94,2 persen menjadi 88,2 persen. MCU yang berada di angka 93,8 persen menjadi 92,3 persen serta cleaning service yang sempat berada di angka 93 persen turun menjadi 91 persen.

“Meski ada penurunan pada unit-unit tertentu. Namun, capaian target dari setiap unit telah melebihi Rencana Strategis (RENSTRA) yaitu 88 persen. Meski demikian, ini akan menjadi bahan evaluasi,” pungkasnya. (Hrs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *