BOGORONLINE.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bogor menimbulkan tebing di Kampung Sirnasari RT07 RW04, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, longsor. Dalam kejadian itu, dua warga meninggal dunia.
Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, tebing tanah itu longsor kemarin malam sekira pukul 23.00 WIB.
Ia menjelaskan, kejadian tanah longsor setinggi sekitar 30 meter dan lebar sekitar 15 meter disebabkan curah hujan yang tinggi mengguyur wilayah tersebut, juga kondisi tanah yang labil.
Dalam kejadian itu, enam kepala keluarga dengan dihuni 17 jiwa tertimpa material longsoran, dan emam rumah milik warga setempat kondisinya rusak berat.
“Satu tempat ibadah milik warga rusak berat,” imbuh Theofilo, Rabu (15/3/2023) pagi.
Tak hanya itu, akses jalur kereta Bogor – Sukabumi yang berada tepat di atas lokasi longsor kondisinya menggantung sepanjang sekitar 15 meter.
Sementara berdasarkan data BPBD Kota Bogor mencatat 11 korban yang selamat dalam kejadian longsor, Edi Kusmayadi (60), Rifal (9), Arsa (2), Engkos (60), Faldy (20), Fany (9), Iman (40), Irin (35), Al Mira (8), Misbah (35), dan Dita (34).
Sementara dua korban meninggal dan telah dievakuasi, Mustopa (30) dan Al Fandy (2). Empat korban yang tertimbun dalam evakuasi, antara lain Yuli (65), M. Yusuf (8 bulan), Cucum (50), dan Azzam (5).
Theofilo menambahkan, tim SAR gabungan di lokasi melanjutkan proses evakuasi keempat korban tertimbun longsor hari ini.”Proses evakuasi akan dilanjutkan pagi ini,” kata Theofilo.
Tim SAR gabungan melakukan pencarian terbagi dalam dua tim di dua titik lokasi longsor. Tim pertama menggunakan mesin alkon, sedangkan tim lain dilakukan secara manual dengan mengangkat material longsoran.
“Kita dibagi dua tim, satu menggunakan alkon di longsoran kedua ada 2 orang, dan sebelah masjid ada 2 orang itu manual dengan penggalian tanah, karena di situ sangat riskan untuk menggunakan alkon atau semprotan air,” kata Komandan Regu BPBD Kota Bogor Maruli Sinambela.
Maruli mengatakan, proses pencarian melibatkan tim SAR gabungan berjumlah 400 orang termasuk dari unsur TNI Polri. Tim SAR mulai melakukan pencarian pada pukul 08.00 WIB.
Hingga waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB, tim SAR masih terus berupaya melakukan pencarian dan belum menemukan tanda keberadaan para korban.
“Sejauh ini belum ada tanda-tanda, kita terus berupaya mencari dan mencari tahu kepada pihak keluarga juga untuk posisi mereka (korban) saat malam kejadian sedang berkumpul di mana,” katanya. (Hrs)