Bogor, BogorOnline.com – Wakil Walikota Bogor (Wawalkot) Dedie Abdu Rachim buka suara guna menanggapi terkait adanya tindakan Drop Out (DO) sepihak yang dilakukan jajaran SMKS Wikrama Bogor, yang diketahui telah men-DO belasan muridnya karena disebabkan terlibat aksi tawuran antar pelajar, pada 14 Juni 2023 lalu.
Wawalkot Dedie mengatakan, mengenai adanya belasan siswa yang telah di DO itu sudah menjadi ranah internal pihak SMKS Wikrama Bogor tersebut.
“Terkait adanya kejadian di internal sekolah, tentu menjadi hak pengelola untuk menilai tingkat keseriusan peristiwa dan dalam menentukan kebijakan,” kata Wawalkot Dedie A. Rachim kepada wartawan media ini, Senin (26/6/23).
Menurut Dedie A. Rachim, SMKS Wikrama Bogor yang dikenal sebagai salah satu sarana pendidikan tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), serta sekolahan yang selama ini banyak segudang berprestasi dan sering mengharumkan kota hujan dalam berbagai ajang.
“SMKS Wikrama dikenal sebagai salah satu sarana Pendidikan tingkat SLTA yang berprestasi dan sering mengharumkan nama Kota Bogor dalam berbagai ajang,” singkatnya.
Sementara itu, ketika hal ini dikonfirmasikan secara langsung kepada salah satu admin sekolahan tersebut, ke nomor yang tertera dalam website resmi SMKS Wikrama Bogor diketahui bernama Miftahuddin terkesan bungkam untuk menjawab konfirmasi yang dilayangkan oleh wartawan, hingga berita ini ditayangkan.
Sebelumnya, Jajaran Pengurus Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Wikrama Bogor, yang terletak di Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, dikabarkan men-Drop Out (DO) ke dua belas (12) muridnya karena kedapatan melakukan aksi tawuran antar pelajar, pada Rabu (14/6/23) lalu.
Hal itu terkuak, usai salah seorang walimurid yang anak laki-lakinya menjadi korban diberhentikan sepihak oleh SMKS Wikrama Bogor tersebut.