BOGORONLINE.com, CILEUNGSI – Ruas jalan yang menghubungkan Cileungsi, Kabupaten Bogor dengan Setu, Kabupaten Bekasi rusak parah. Dua titik di Kampung Cinyosog, Desa Pasirangin Kecamatan Cileungsi terkesan dibiarkan. Hal itu berujung keluhan pengguna jalan yang keseharian melintas. Pasalnya, berpotensi terjadi kecelakaan lalulintas dan dapat pula dimanfaatkan penjahat berbuat Kriminal.
Salahsatu pengguna jalan mengatakan, kondisi jalan itu sudah sangat parah. Selain menyempit, beberapa badan jalan menyerupai kubangan, layaknya empang beternak ikan saat musim hujan.
“Waktu bulan puasa lalu, pernah diperbaiki tapi tidak lama rusak lagi karena kendaraan yang melintas cukup ramai. Saya menilai, pemerintah kabupaten bogor terkesan tutup mata,” kata pengguna jalan, Andipa kepada BOGORONLINE.com, Rabu (5/7) di lokasi.
Walau sekarang dikerjakan lagi menurut dia, hasil masih akan seperti yang lalu, karena cuma ditambal seadanya. Dipastikan, tidak akan bertahan lama.
“Sangat miris jika dibandingkan dengan jalan kabupaten bekasi. Mestinya, jalan itu merupakan muka pemerintah kabupaten bogor karena berbatasan langsung,” lanjutnya.
Selain keluhan pengguna jalan, warga sekitar juga mengeluhkan tidak berfungsinya penerangan jalan umum (PJU). Padahal, PJU yang dipasang saat pemerintahan Agus Utara Effendi itu, tidak pernah dirawat lagi sampai sekarang.
“Dulu lampunya berfungsi, mulai dari Rawahingkik, Cileungsi sampai Tamanrahayu, Setu, berfungsi normal. Sepanjang jalan, terang benderang. Tapi sekarang, semua mati total,” kata Asep warga Cileungsi.
Ketidakseriusan Pemerintah Kabupaten Bogor menangani permasalahan di wilayahnya, terlihat saat pertemuan Komisi III DPRD dengan dinas terkait. Secara detail Jalan dan PJU yang dikeluhkan warga Cileungsi, tidak masuk dalam pembahasan.
Anggota Komisi III dari Dapil II Achmad Fathoni beberapa waktu lalu mengatakan, telah menyampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perhubungan (Dishub).
“Saya sudah sampaikan hal itu ke Kabid Jalan serta Kepala UPT Cileungsi. Memang infonya akan ada pemeliharaan di tahun 2023 dan 2024, baru dilakukan peningkatan. Saya coba nanti, monitor lagi, termasuk PJU ke UPT Dishub,” tutur Fathoni melalui pesan WA.
Sebelumnya, pihak UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah IX Cileungsi melalui Kasubag, Didin Saripudin di ruang kerjanya, mengaku telah memantau kondisi jalan. Sehingga pihaknya berjanji akan melakukan penanganan sementara. Namun waktunya tidak bisa ditentukan, tergantung turunnya anggaran. (Soeft)