Jarum Demokrasi: Hentikan Genosida Oleh Zionis Di Tanah Palestina

BogorOnline.com-JAKARTA

Situasi perang yang melibatkan Palestina dan Zionis Israel, terus memunculkan keprihatinan dunia. Kekerasan dan ketegangan yang berlarut- larut antara Palestina dan Israel. Telah memengaruhi kondisi kehidupan warga sipil dan menimbulkan keprihatinan yang mendalam serta mengusik rasa kemanusiaan.

Mihat kekejaman tersebut Jaringan Muda untuk Demokrasi (Jarum Demokrasi) yang diketuai Tegar Afriansyah mengatakan, situasi saat ini telah mengakibatkan penderitaan besar bagi warga sipil yang tidak bersalah, khususnya warga Gaza. Terputusnya suplai listrik, air, dan makanan, ditambah adanya blokade terhadap bantuan dan obat-obatan, semakin mengancam kehidupan warga Gaza saat ini. Selama periode 7 Oktober-5 November 2023, lebih dari 9.900 warga Palestina tewas akibat perang antara Israel dan kelompok militan Hamas. Korban jiwa Palestina terbanyak berada di Jalur Gaza yakni lebih dari 9.000 orang.

“Kemudian korban jiwa di Tepi Barat 141 orang, termasuk anak-anak terbunuh, serta
kerusakan berbagai fasilitas termasuk rumah sakit, dan apotek. Bahkan, kini jutaan warga Gaza dipaksa meninggalkan rumah mereka sendiri,” tegasnya.

Diketahui bersama masih Tegar menambahkan, Genosida yang dilakukan oleh Israel kepada bangsa Palestina seperti dilindungi oleh Pemerintah Amerika Serikat yang menolak upaya gencatan senjata. Hal ini selaras dengan dukungan yang diberikan oleh Amerika Serikat dengan mempertahankan tradisi dukungan militer, keuangan, dan diplomatik berskala besar bagi pendudukan Israel sejak negara tersebut berdiri, dengan menggelontorkan dana Rp. 55 Triliun per tahun ke Israel.
Amerika Serikat melalui Presiden Joe Biden, bukan hanya menggelontorkan dana,
tetapi juga mengirimkan dua kapal induk ke wilayah tersebut dan mengindikasikan
bahwa mereka dapat mengerahkan 2.000 tentara AS ke Zioni untuk membantu. Alih-alih menyelesaikan konflik, AS justru memperluas campur tangannya dalam melindungi kejahatan perang di Timur Tengah.

Sedangkan lanjutnya mengatakan, dukungan Indonesia yang tegas menyatakan penghapusan segala bentuk penjajahan dalam UUD 1945- terhadap kedaulatan negara Palestina, hingga saat ini masih konsisten disampaikan dalam berbagai kesempatan, baik forum lokal
maupun internasional. Namun, sepertinya tidak punya pengaruh apa-apa untuk
berperan dalam menghentikan perang yang mengorbankan warga sipil tersebut.
Berangkat dari situasi tersebut.arum Demokrasi mengecam dan mengutuk
seluruh kekerasan dan kejahatan manusia yang terjadi di Palestina terutama Gaza,
dengan menyatakan.

Mengutuk keras setiap tindakan kejahatan kemanusiaan yang terjadi dalam konflik Palestina dan Israel, menolak rencana kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat ke Indonesia, mengecam sikap Amerika Serikat selaku sekutu Israel yang melindungi pelaku genosida terhadap warga Gaza, menunjukkan kontradiktif terhadap HAM yang selalu diagungkan, mendesak penghentian serangan Israel ke Palestina, mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengevaluasi segala bentuk kerja sama perdagangan dengan Israel, mendesak Pemerintah Indonesia agar melakukan upaya konkret dalam
membela kemerdekaan Palestina, menuntut PBB agar menetapkan Israel sebagai pelanggar HAM berat yang telah melakukan kejahatan perang terhadap Palestina.

“Kami berharap bahwa tindakan bersama dari seluruh komunitas secara nasional
maupun internasional akan membantu mengakhiri konflik ini dan membawa kedamaian kepada semua warga Palestina. Kami mendukung upaya-upaya yang mengarah pada penyelesaian yang adil dan berkelanjutan untuk konflik ini dan Kami bersama-sama mendoakan agar kedamaian, kemanusiaan, dan keadilan akhirnya mengatasi ketegangan yang telah lama berkecamuk di Palestina,” tutup Tegar dalam pers rilisnya Selasa (7/11/23).(rul)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *