Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Sukses Gelar Sosialisasi ‘Gizi On, Stunting Gone’ di Kelurahan Tegal Gundil untuk Perangi Stunting

Bogoronline.com , 16 November 2024 – Dalam upaya mendukung pengentasan stunting di Indonesia, 15 mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB, menggelar program sosialisasi bertajuk “Gizi On, Stunting Gone”. Kegiatan yang diadakan di Aula Kelurahan Tegal Gundil ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Diseminasi Informasi, yang dirancang untuk melatih mahasiswa menyampaikan edukasi berbasis riset kepada masyarakat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya keluarga dengan balita, tentang pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting. Permasalahan stunting, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi selama Seribu Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK), masih menjadi tantangan serius di wilayah Kelurahan Tegal Gundil, Bogor Utara. Berdasarkan data Puskesmas setempat, wilayah ini mencatat angka stunting yang cukup tinggi, sehingga diperlukan langkah nyata berupa edukasi dan intervensi berbasis komunitas.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Master Of Ceremony yaitu Deswita Zahra, diikuti lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne IPB. Sambutan pertama disampaikan oleh Lurah Tegal Gundil, Bapak Achmad Jaelani, SE, yang mengapresiasi keterlibatan mahasiswa IPB dalam memberikan solusi bagi masalah kesehatan masyarakat. “Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam memerangi stunting,” ujarnya.
Perwakilan dari Puskesmas Tegal Gundil, Bella Indri Kaltari, S.Gz, juga memberikan sambutan dengan menyoroti faktor-faktor utama penyebab stunting, seperti pola asuh yang kurang tepat, keterbatasan akses terhadap makanan bergizi, dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang gizi. “Edukasi seperti ini sangat dibutuhkan, terutama untuk meningkatkan pemahaman ibu rumah tangga mengenai pentingnya pemenuhan gizi anak sejak dini,” kata Bella.
Ketua PKK Tegal Gundil, Ibu Lia Yulianti, turut memberikan sambutan yang menginspirasi. Ia menekankan peran strategis kaum ibu dalam mencegah stunting melalui perbaikan pola makan keluarga dan penguatan edukasi di tingkat komunitas. “Kami, sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Tegal Gundil, harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Bersama, kita dapat membangun lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak dengan optimal,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Seminar edukasi gizi menjadi inti dari program ini, dengan narasumber Firman Muhammad Basar, S.Pd., M.Pd., seorang dosen dengan pengalaman dalam pendidikan gizi dan kesehatan masyarakat. Dalam paparannya, ia menjelaskan

bahwa stunting bukan hanya masalah tinggi badan, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak anak, kemampuan belajar, dan produktivitas masa depan mereka. Firman juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, dan memastikan pola makan seimbang sesuai panduan Isi Piringku.
“Pemenuhan gizi selama 1.000 HPK sangat krusial untuk mencegah stunting. Ini melibatkan tidak hanya asupan makanan yang cukup, tetapi juga perhatian pada kebersihan dan pola asuh yang tepat. Edukasi langsung seperti ini adalah kunci agar masyarakat memahami langkah-langkah sederhana yang dapat diterapkan di rumah,” ujar Firman.
Sesi selanjutnya yang paling dinantikan adalah demo masak yang dipandu oleh mahasiswa gizi Sekolah Vokasi IPB, Jihan Kamila Sabhi dan Arsabella Alisa Salsabella. Dalam demo ini, peserta diperkenalkan pada dua menu sehat yang mudah dibuat, yaitu nugget sayuran dan puding daun kelor. Nugget sayuran dipilih karena mengandung protein nabati, serat, dan vitamin, yang penting untuk pertumbuhan anak. Sementara itu, puding daun kelor menawarkan alternatif camilan bergizi tinggi, dengan kandungan kalsium, zat besi, dan antioksidan.
“Melalui demo masak ini, kami ingin menunjukkan bahwa makanan sehat tidak harus mahal atau sulit dibuat. Dengan bahan lokal yang mudah didapatkan, ibu-ibu dapat menciptakan makanan bernutrisi yang digemari anak-anak,” ungkap Jihan Kamila Sabhi.
Selain menyajikan teori dan praktik, program ini juga mengutamakan partisipasi aktif warga. Para peserta, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga, tampak antusias mengikuti setiap sesi. Mereka mengajukan banyak pertanyaan terkait cara memasak dan pola makan sehat untuk keluarga. Sebagai bentuk apresiasi, panitia membagikan goodie bag berisi snack sehat dan telur untuk mendukung pola makan sehat di rumah.
Ketua pelaksana, Muhammad Naufal Raffi, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya melatih mahasiswa dalam menyampaikan informasi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami berharap sosialisasi ini menjadi langkah awal bagi nimasyarakat Tegal Gundil untuk lebih peduli terhadap gizi dan kesehatan keluarga. Dengan edukasi yang berkelanjutan, kami yakin angka stunting dapat ditekan,” katanya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kampus Desa Sekolah Vokasi IPB, yang dirancang untuk mendorong mahasiswa berkontribusi langsung dalam memecahkan masalah di masyarakat. Melalui pendekatan berbasis komunitas, program ini diharapkan mampu menciptakan perubahan nyata di Kelurahan Tegal Gundil, sekaligus melatih mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu mereka di lapangan.

Program “Gizi On, Stunting Gone” berhasil membuktikan bahwa sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi pengentasan stunting. Dengan semangat dan kolaborasi yang terus dijaga, diharapkan program ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk menghadirkan solusi serupa dalam mendukung terciptanya generasi yang sehat,cerdas, dan berkualitas.

Naskah & Foto : Deswita Zahra Andriani
Nazwa Nurhaliza

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *