BOGORONLINE.com – Ratusan petarung Muay Thai berlaga di arena kejuaraan Bogor Muay Thai Street Fight 2 yang digelar Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS) Muay Thai Camp di pusat perbelanjaan Boxies, Kota Bogor.
Para petarung Muay Thai yang bertarung di atas ring berasal dari pelbagai camp Muay Thai di wilayah Bogor, Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Garut, Subang dan Indramayu. Selain itu, camp Muay Thai dari wilayah Lampung dan Lombok.
Wakil Ketua GIBAS Muay Thai Camp, Bagus Haryanto mengatakan, Bogor Muay Thai Street Fight tahun 2022 ini merupakan kejuaraan yang kedua setelah sebelumnya digelar tahun lalu. Pihaknya mengucapkan terimakasih atas dukungan yang terus diberikan berbagai pihak hingga kejuaraan ini berjalan lancar dan sukses.
“Alhamdulillah, hari ini ketua KONI, Kadispora dan DPRD mendukung kegiatan Bogor Muay Thai Street Fight yang kedua ini, dan mendukung untuk kegiatan selanjutnya, yang ketiga, keempat dan kelima. Karena ini piala bergilir wali kota Bogor, Insya Allah kami panitia GIBAS Muay Thai Camp siap untuk membuat kegiatan yang sama untuk tahun depan,” kata Bagus kepada awak media, Ahad (18/9/2022).
Bagus menambahkan, bahwa pihaknya juga siap dengan target dalam satu tahun digelar tiga kali kejuaraan. Bahkan kesiapan untuk penyelenggaraan kejuaraan daerah (Kejurda) Muay Thai di tahun 2023, dan dilanjutkan dengan skala nasional atau Kejurnas Muay Thai di Kota Bogor.
Pada kejuaraan Bogor Muay Thai Street Fight 2 ini diikuti sebanyak 140 peserta dari pelbagai camp Muay Thai. Mereka akan memperebutkan piala bergilir wali kota Bogor dan uang pembinaan serta hadiah berupa samsak.
“Untuk hari ini di partai amatir ini banyak yang try out karena menjelang Porda (Pekan Olahraga Daerah). Usia mereka dari 12 tahun sampai 35 tahun. Mulai dari SD, SMP, SMA dan kelas bebas,” papar Bagus.
Lebih jauh, Bagus mengatakan, selain ajang kejuaraan ini untuk memperkenalkan lebih luas lagi olahraga bela diri Muay Thai, juga untuk menjaring anak-anak Kota Bogor yang potensial menjadi altet Muay Thai berprestasi.
“Yang kedua kita ingin bahwa mereka-mereka yang seperti hobi tawuran itu punya penyaluran ketimbang mereka harus bergerak di jalan mending di atas ring, apalagi sampai berprestasi,” kata Bagus. (Hrs)