Perumda Tirta Pakuan Lakukan Antisipasi Pola Pakai Air Selama Ramadan 

BOGORONLINE.com – Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Ardani Yusuf menyampaikan di bulan Ramadan terjadi perubahan pola pemakaian air dari biasanya pagi dan sore menjadi sore dan subuh (waktu sahur).

 

“Pada Ramadan ini ada perbedaan pola pemakaian air di mana pada saat buka dan sahur,” kata Ardani dikutip Selasa (19/3/2024).

 

Untuk antisipasi agar pelayanan tetap terjaga di bulan Ramadan, kata Ardani, setiap ada perbaikan tentunya akan dievaluasi sehingga jangan sampai mengganggu pada jam pemakaian air tersebut.

 

Disamping itu, pihaknya juga sudah mempersiapkan berbagai peralatan maupun kebutuhan lain untuk instalasi pengolahan air hingga lebaran nanti.

 

“Dari segi bahan kimia maupun peralatan sudah bisa meng-cover sampai Hari Raya Idul Fitri. Artinya tidak ada yang berubah, hanya perbedaan dari segi pola pemakaian air,” katanya.

 

Ardani juga menekankan khususnya direktorat teknik untuk tetap mengoptimalkan dan memaksimalkan produksi yang ada melalui bagian produksi dan distribusi.

 

“Jadi kami meningkatkan (pelayanan air) pada saat buka maupun sahur,” ujarnya.

 

Pihaknya juga tetap menyiagakan mobil tangki air selama 24 jam apabila ada kebocoran yang mengakibatkan terganggunya pelayanan air di pelanggan.

 

Sementara update pelayanan dan penanganan kebocoran saat awal Ramadan untuk pengaliran air masih dilakukan selama 24 jam dan untuk penanganan kebocoran dilakukan pada siang hari agar tidak terganggu pada saat jam pemakaian air.

 

“Untuk update layanan selama Ramadan 2024. Ada peningkatan pelayanan di wilayah Bogor Country sampai pabuaran. Lanjut ke wilayah pabuaran pemasangan pipa diameter 12″ dan 8″, pada bulan Ramadan kami melakukan uji coba untuk peningkatan di wilayah Tanah Sareal khususnya Kayu Manis dan sekitarnya,” ungkap Ardani.

 

Lebih lanjut ia memaparkan, bahwa bukaan tersebut, mempengaruhi bukaan beberapa wilayah di hulu yaitu tepatnya di Cimanggu Perikanan, Cimanggu Hejo dan sekitarnya.

 

Namun Tirta Pakuan sigap untuk antisipasi langsung dengan diubah dan dianalisis lagi untuk diatur yang tadinya bukaan 10 SLA valve dikurangi pada angka 3 SLA valve.

 

“Hasilnya Alhamdulillah pelayanan di wilayah tersebut kembali normal. Tentunya ini bukan satu akibat dari pemakaian pola yang banyak, tetapi ini merupakan uji coba peningkatan pelayanan di wilayah Tanah Sareal,” katanya.

 

Ardani menjelaskan, gambaran keluhan pada Ramadan ini berkurang, jika bicara pemakaian baik itu waktu sahur dan buka, pastinya ada peningkatan karena pola perubahan pemakaian air.

 

“Kami bisa lihat di level reservoir yang kami miliki. Ya, tentunya puncaknya ada di dua waktu tersebut sahur dan berbuka. Kami bersyukur karena aliran masih 24 jam, kami mengantisipasinya dengan memaksimalkan level air,” jelasnya.

 

Untuk penanganan kebocoran selama Ramadan, terang Ardani, ada beberapa penanganan, yakni curah hujan yang begitu tinggi ini sangat mempengaruhi dalam penanganan kebocoran.

 

“Kami akan evaluasi terkait penanganan jika pada satu wilayah mengalami masalah pengaliran kami akan menelusuri jaringan pipa yang terjadi kebocoran. Contohnya Villa Mutiara Bogor, Tanah Sareal, setelah kami telusuri ternyata itu bukan kebocoran tapi terdapat sumbatan di pipa diameter 6″ Sampai ke 4”,” jelasnya.

 

Dirinya mengapresiasi rekan-rekan di lapangan untuk sigap melakukan perbaikan saat menerima laporan kebocoran.

 

Ia juga mengatakan, untuk perubahan waktu penanganan, perbaikan dilakukan saat siang hari agar tidak mengganggu aktivitas sahur dan berbuka.

 

“Jadi tetap terjaga pelayanan air bersihnya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *