BOGORONLINE.COM – Warga Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, mengeluhkan semakin banyaknya villa, resort dan cafe yang berdiri di wilayah mereka.
Sebab, kegiatan para tamu yang menginap di resort atau villa kerap mengganggu ketenangan warga, utamanya di malam hari saat masyarakat tengah beristirahat.
Saat warga terlelap tidur itu, kegiatan di resort atau villa di kawasan Desa Pancawati para tamu sering menyalakan api petasan dan memainkan musik hingga dini hari.
“Belum lagi cafe-cafe yang menjamur di atas sana, di lahan eks perkebunan dan lahan milik Perhutani, banyak berdiri cafe. Tiap hari banyak pengunjung nya, kalau akhir pekan macet di jalanan kami tidak terhindarkan. Jelas ini sangat mengganggu kami sebagai warga. Kami ingin mempertanyakan juga bagaimana perizinan resort, villa dan cafe itu. Kok bisa berdiri tanpa adanya ijin lingkungan seperti salah satunya yakni Taman Bukit Palem Resort,” kata warga yang enggan disebut namanya, pada Rabu, 25 Desember 2024 kemarin.
Menurut warga, soal ijin lingkungan yang harusnya wajib dikantongi oleh pengusaha, justru malah diduga dikangkangi. Para pengusaha bermain mata atau disinyalir kongkalikong dengan pengurus RT, RW bahkan pihak desa dengan cara menerbitkan ijin lingkungan tanpa meminta ijin yang sebenarnya kepada warga masyarakat setempat yang terdampak aktifitas kegiatan komersil tersebut. Artinya warga menuding, penerbitan ijin lingkungan hanya tulis punggung.
Selain ijin lingkungan, warga juga mempertanyakan status lahan yang dipergunakan oleh para pengusaha Cafe, resort dan villa. Sebab, menurut warga bangunan villa dan cafe mayoritas berdiri di atas lahan eks HGU PT Rejo Sari Bumi yang baru di redistribusi oleh pemerintah pada tahun 2016 kepada warga. Bahkan, beberapa cafe dan villa diduga berdiri atau menggunakan lahan milik negara dalam hal ini milik Perhutani.
“Ini yang kami pertanyakan, soal lahannya. Soal ijin lingkungan mereka tulis punggung, karena tiap tahun tidak pernah ada CSR mereka keluarkan. Selain itu, yang kerja juga bukan orang sini, tapi orang luar. Kita mah warga, cuma kebagian dampaknya aja. Belum lagi limbah dari cafe dan resort, itu mencemarkan saluran irigasi kami. Bau dan mengotori lingkungan kami,” ucap dia dengan nada geram.
Menurut warga yang berprofesi sebagai petani ini, lanjutnya, permasalahan villa, cafe dan resort di wilayah Pancawati sebetulnya ada banyak permasalahan.
Bahkan, pernah ada inspeksi mendadak dari pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemkab Bogor hingga kepolisian dari Polda Jawa Barat soal menjamurnya cafe, resort dan villa di wilayah Pancawati.
“Kami bukan menolak investasi di sini, tapi tolonglah berikan keadilan untuk warga, pekerjakan kami dan anak-anak kami. Keluarkan lah CSR tiap tahunnya karena kami terdampak oleh limbah mereka. Terus support lah kegiatan yang ada di wilayah kami. Jangan hanya mencari keuntungan di wilayah kami, tapi tidak pernah mau berbagi sama kami,” ujarnya dengan tegas.
Menyikapi itu, General Manager (GM) Taman Bukit Palem Resort saat dikonfirmasi, Lilik Wardono menyampaikan, jika pihaknya tengah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan paguyuban yang dinamakan Himpunan Pengusaha Pariwisata Pancawati dan Sekitarnya (HP3S).
“Kita berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Paguyuban HP3S. Tapi memang kami selalu berkoodinasi dengan HP3S, sampai dengan masalah perbaikan jalan, konstribusi TBPR, Babinsa, Kapolsek, Kepala Desa, Forum Karang Taruna, BabinMas, dan Warga Sekitar,” urainya.
Sementara itu, Dewan Penasehat HP3S, pria yang akrap disapa Madom saat ditemui mengungkapkan, jika terkait permasalahan yang dikeluhkan masyarakat Desa Pancawati itu, tidak dapat dibenarkan. Pasalnya, mulai dari perijinan warga telah dikantongi, aktivitas usaha resort dan villa di malam hari telah memiliki ijin dari ketua RW sekitar.
“Bahkan soal sumur Bor yang sebelumnya mendapat inspeksi mendadak (Sidak) dari Polda Jabar sekitar beberapa waktu lalu, pihak pengelola seperti Taman Bukit Palem Resort khususnya mengakui telah mengantongi perijinan sumur Bor itu dari instansi terkait,” ungkap Madom, pada Rabu (25/12/2024) malam.
Selain itu, redaksi masih mencoba mengkonfirmasi kepada Bappenda Kabupaten Bogor, soal pajak atau PAD masuk untuk pemkab Bogor, redaksi juga masih berupaya mencoba mengkonfirmasi kepada DPMPTSP soal penerbitan izin mereka.
Selamat sore
Saya Rizky perwakilan dari Taman Bukit Palem Resort
Ingin menanyakan berita yang dimuat ini apakah sudah melalui izin dengan pihak kami, karena saya ditegur sama Bos kami karena ada berita ini tanpa ada persetujuan dari pihak kami
Di jelaskan seakan pihak kami biang masalah resort yang menjamur di pancawati
1. Ijin lingkungan yang dibilang ga ada
2. Surat tanah yang diragukan
3. Pekerja yang mayoritas bukan orang setempat
4. Limbah yang tidak ada pengolahannya
Dan masih banyak lagi lainnya
Sepertinya media ini memberikan berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, karena tidak melakukan pengecekan secara langsung, hanya sekedar menerima berita dari sumber yang kredibilitasnya dipertanyakan
Dengan berita ini pihak Taman Bukit Palem Resort merasa dirugikan akibat pemberitaan yang tidak benar
Kami tunggu 2x24jam untuk klarifikasinya, bila tidak ada itikad baik maka akan kami tempuh jalur hukum
– Link berita sudah kami simpan
– Tiap isi berita sudah kami screen shot, termasuk nama penulis dan editornya
Walau kalian hapus beritanya kami masih memiliki jejak digitalnya
Selamat sore juga mas Rizky. Maaf sebelumnya disetiap pemberitaan yang kita tayangkan itu tidak perlu adanya ijin terlebih dahulu dengan pihak terkait yg kami beritakan karena diatur dalam undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PERS. Dan dalam pemberitaan itu kita sudah mengkonfirmasi kepada General Manager (GM) Taman Bukit Palem Resort yakni bapak Lilik Wardono dan Dewan Penasehat HP3S yakni bapak Madom Cs. Bahkan saat saya datang ke Villa Cikuda milik bapak Madom dan salah satu perwakilan Taman Bukit Palem Resort dan saya punya rekaman konfirmasi dan klarifikasi dimalam itu. Namun apabila tidak berkenan dengan pemberitaan kami mangga silahkan kirimkan gak jawab yang ingin ditayangkan dimedia kami dan akan kami tayangkan hari ini juga. Terima kasih