bogorOnline.com
Rangkaian Kegiatan “Haul Kesultanan Banten ke 491” yang diselenggarakan oleh Kesultanan Banten bekerjasama dengan Yayasan Bhakti Banten resmi dimulai pagi tadi (13/04). Acara dipusatkan di komplek Yayasan Bhakti Banten, Jl. Sentul Pamarayan km.13 Cikeusal, Serang, Banten.
Rangkaian kegiatan yang rencanya dimulai dari Jum’at hingga Minggu, 13-15 Oktober ini di hari pertama, dimulai dengan acara jalan santai yang dipimpin langsung oleh Sultan Syarief Muhammad Ash-Shafiuddin bersama 1000 (seribu) orang peserta yang berjalan diseputaran Kecamatan Cikeusal, Serang.
Sultan Syarief berharap dengan berjalan bersama-sama masyarakat dapat memupuk kebersamaan, saling mengenal, dan tentu saja kesehatan terjaga.
“Karena jalan santai esensinya adalah menyehatkan jasmani dan rohani, sebab _al aqlu salim fi jismi salim_, akal pikiran yang sehat terletak dalam tubuh yang sehat. Jadi mari kita budayakan berjalan sehat sambil melihat sekeliling kita yang mungkin membutuhkan bantuan dan pertolongan kita,” jelas Sultan Syarief.
Setelah kegiatan jalan sehat selesai, yang ditutup dengan pembagian _doorprize_, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan dzikir haul kesultanan yang dipimpin oleh Abuya Muhtadi.
Ketua Yayasan Bhakti Banten DR. Mufti Ali menjelaskan, Haul Kesultanan Banten ke 491 ini digagas langsung oleh Abuya Muhtadi, Ulama Kharismatik di Banten dan diselenggarakan bersamaan dengant Festival Bhakti Banten ke-3 yang selalu berlangsung meriah dan antusias masyarakat sangat tinggi.
“Selain dzikir haul kesultanan dan do’a bersama untuk saudara kita Muslim Rohingya yang dipimpin langsung oleh Abuya Muhtadi, ada kegiatan santunan bagi anak yatim,” jelas Mufti Ali yang juga merupakan Ketua Panitia sekaligus Ketua Yayasan Bhakti Banten.
Pemerintah Kabupaten Serang yang semula akan turut serta membantu dan memeriahkan kegiatan, tetiba mengurungkan niatnya untuk berkontribusi di acara ini, karena ada Kesultanan Banten.
“Saya sangat menyayangkan sikap Pemkab Serang terhadap Kesultanan Banten yang seolah antipati, padahal Kesultanan Banten adalah bagian dari sejarah yang tidak boleh dilupakan,” tegas Mufti Ali.(dhi)