Cibinong – Meski sama-sama berbaju loreng khas Pemuda Pancasila (PP), tidak menjamin kebersamaan, karena dalam organisasi PP Kabupaten Bogor itu terjadi beda pendapat soal dukungan kepada pasangan calon bupati.
Kubu Yunus mendukung Ade Jaro – Inggrid sedangakan kubu Zul mendukung pasangan Ade-Iwan. Kemarin, dalam acara pengundian nomor urut calon bupati dan wakil bupati, bentrok sesama anggota PP Kabupaten Bogor tak terelakan, kedua kubu pun akhirnya berurusan dengan kepolisian.
Ialah Ahmad Tarmiji Islami Nasution yang menjadi korban kekerasan, ia melaporkan Daulat dan kawan-kawan ke Polres Bogor, dengan nomor LP/B/141/II/2018/JBR/RES BGR atas kekerasan yang menimpa dirinya.
Kuasa Hukum Ahmad, Usep Supratman mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian yang dialami simpatisan Ade Yasin (AY) tersebut ke pihak penegak hukum wilayah Kabupaten Bogor.
“Kami sudah melaporkan Daulat dan kawan-kawan yang diduga telah melakukan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan terhadap simpatisan AY,” ujar Usep, Selasa (13/02/2018) malam.
Ia menambahkan, tindak pidana terlapor yang diduga telah melakukan tindak pidana KUHP 170 dan 351 tersebut bukan delik aduan. “Dugaan kasus ini pidana murni. Jadi, kalaupun ada perdamaian, kepolisian wajib terus memproses perkara ini,” katanya.
Lenih lanjut ia menerangkan, kejadian yang dialami tersebut diduga dilakukan oknum sekelompok ormas yang juga diikuti oleh kliennya. “Awalnya kami kira itu hanya candaan, karena terlapor itu ormas yang bajunya sama dengan korban. Alhamdullilah simpatisan AY yang lain tidak terpancing dan justeru mengambil langkah yang elegan dengan menjunjung tinggi hukum,” terangnya.
Terpisah, Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bogor, M. Yunus mengungkapkan, pihaknya telah mengimbau para anggotanya yang akan mengikuti prosesi pengambilan nomor urut calon Bupati dan Wabup Bogor.
“Saya selaku Ketua MPC PP Kabupaten Bogor, awalnya sudah mengimbau kepada rekan-rekan PP yang akan ikut serta dalam pelaksanaan pengambilan nomor urut calon Bupati dan Wabup. Saya sudah memberikan suatu arahan agar jangan terpancing oleh oknum-oknum PP yang tidak jelas,” kata Yunus.
Ia menerangkan, ketegangan internal PP terjadi akibat adanya dukungan yang berbeda terhadap calon Bupati dan Wabup Bogor di Pilkada serentak 2018 ini. “Kami sudah mengarahkan kepada oknum-oknum PP untuk bergabung kalau memang mengatasnamakan nama besar, karena kami adalah pendukung Jaro Ade yang tak lain Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) PP Kabupaten Bogor,” terangnya.
Menurutnya, keputusan pemberian dukungan PP terhadap pasangan Ade Ruhendi (Jaro Ade)-Inggrid Kansil tersebut berdasarkan keputusan tingkat pimpinan wilayah. “Pada saat Rakor beberapa hari lalu MPW sudah menyatakan harga mati untuk Jaro Ade. Ketika memang ada kader PP yang mencalonkan, maka wajib mendukung kadernya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP A.M Dicky Pastika Gading mengutarakan, pihaknya mengimbau agar para ormas tetap menjaga kondusifitas di wilayah hukum Polres Bogor.
“Kami nanti akan melakukan mediasi karena ini ada masalah diinternal organisasi yang terpecah dalam Pilkada. Jangan sampai Pilkada ini jadi memutuskan silahturahmi, perpecahan dan lain-lain,” tegas AKBP Dicky.
Lebih lanjut ia memaparkan, pihaknya akan melakukan penekanan pada seluruh elemen masyarakat Bumi Tegar Beriman. “Kami akan melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat, ulama, ormas dan paslon. Kami akan lakukan pendekatan khusus pada ormas-ormas atau pihak-pihak tertentu yang berpotensi terjadi konflik sosial terkait Pilkada ini,” tandasnya. (di)