bogorOnline.com
Calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 3, Bima Arya – Dedie A Rachim kembali melangsungkan gerilya di Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Kedua tokoh nasional itu banyak menampung aspirasi dari masyarakat di jantung Kota Bogor ini. Mulai dari persoalan pengangguran hingga banyaknya apresiasi terhadap pembangunan Taman Sempur.
Masih banyaknya pengangguran dikeluhkan oleh, Juwarsih (37), salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Lebak Kantin, RT 2, RW 5, di Kelurahan Sempur. Menurut dia, di wilayah tempat tinggalnya itu masih banyak remaja yang baru lulus sekolah belum memiliki pekerjaan.
“Saya mah bakal milih yang pasti aja. Harapan saya sih Pak Bima dan Pak Dedie bisa menuntaskan persoalan pengangguran disini,” ungkap Juwarsih pada Rabu (21/3/18) siang.
Sosok muda dan profesional dari pasangan Bima – Dedie pun dikagumi warga Kampung Rambutan, Kelurahan Sempur. Ibu Enit misalnya, dia mengaku sarana dan prasarana infrakstruktur pembangunan sudah sangat terasa perbedaanya saat ini. Sehingga, ia menaruh harapan pasangan kepala daerah dari petahana ini menang kembali dalam kontestasi pemilu yang akan jatuh pada 27 Juni 2018 nanti.
“Saya optimis Pak Bima dan Dedie bakal terpilih nanti. Karena yang saya rasakan banyak perubahan dari segi infrastruktur yang dulunya biasa-biasa saja, sekarang sudah banyak perubahannya. Seperti Taman Sempur, Tepas Lawang Salapan dan Pedestrian seputaran Kebun Raya Bogor,” kata Enit dikediamannya.
Menurut Enit, jika dari segi infrastruktur sudah dapat dirasakan warga, maka tak heran dirinya sangat yakin jika pasangan Bima – Dedie diberikan waktu kembali untuk memimpin Kota Bogor dapat membenahi yang belum tertuntaskan.
“Dari hal itu saja sudah bisa terlihat. Kayanya kalau dikasih waktu lagi insya allah beres, apalagi pasangan sama Kang Dedie. Sama-sama cakep, karena kalau saya mah ngeliat dari cakepnya dulu, kalau dua-duanya cakep pasti kerjanya juga cakep,” tuturnya.
Masukan saran juga dilontarkan Bayu (17), seorang remaja yang gagah dan berani untuk berdialog dengan pasangan calon Bima – Dedie. Dialog asik dan atraktif itu membahas tentang Taman Sempur. Dia menanyakan mengapa taman tersebut hanya dibuka untuk umum dalam waktu beberapa hari saja.
“Pak Bima lapangan pak, itu lapangan Sempur kenapa di tutup terus. Kenapa gak dibuka setiap hari?,” tanya Bayu kepada Bima.
Spontan Bima menjelaskan, menurutnya Taman Sempur ditutup 4 hari dalam seminggu. Mulai dari Senin hingga Kamis. Pada kesempatan itu juga Bima menyimpulkan bahwa warga di Kelurahan Sempur belum menerima informasi yang kongkrit terkait buka tutupnya taman yang ramah bagi keluarga tersebut.
“Kapan ditutupnya. Coba saya telpon dulu. Taman Sempur ditutup 4 hari Senin – Kamis, 1 harinya perawatan. Nah kedepan nanti kita informasikan jadwal buka tutup Taman Sempur. Alasanya ditutup itu agar rumput-rumputnya itu bagus dan terawat,” tandasnya.
Dari rangkaian gerilya pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 3, Bima – Dedie berakhir di Lebak Kantin dengan acara ngubek lauk atau mengambil ikan bersama warga. Namun acara itu harus tertunda lantaran kondisi debit air di Sungai Ciliwung mendadak naik. Alhasil, ikan pun dibagikan kepada warga.
Sementara itu, dihadapan warga sempur, Bima – Dedie mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan dan program utama. Keduanya kompak mengenakan kaos hitam lengan panjang khas Badra.
Sejumlah fokus proram utama yang dijelaskan Bima – Dedie yakni pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pengentasan masalah pengangguran. “Insya allah program utama yang akan kita jalankan ialah RTLH dan pengentasan masalah pengangguran. Jadi kita ingin pembangunan itu harus nyata dan dirasakan oleh warga,” ucap Bima Arya.
Pada prorgam utama yang disebutkan pasangan Bima – Dedie diantaranya Bogor Motekar yang didalamnya akan menciptakan 20 ribu kesempatan kerja dengan konsep kolaborasi antara pengusaha, UMKM, Perbankan dan profesional, serta festival Seni dan Helaran Budaya.
Kemudian, Bogor Samawa. Diantaranya Sekolah Ibu dalam artian menciptakan pendidikan keluarga bagi para ibu diseluruh kelurahan untuk ketahanan keluarga. Lalu, 50 beasiswa setiap tahun bagi pelajar berprestasi untuk kuliah di universitas dalam dan luar negeri.
Program paling utama ialah merenovasi 20 ribu RTLH sampai tahun 2023, pemberian insentif bagi guru ngaji dan Orang Tua Asuh. Program tersebut merupakan kepedulian dari pejabat dan masyarakat menengah untuk membantu siswa yang tidak mampu. (Nai/ist)