Diplomsi Duren Gagas Mal Pelayanan Publik di Kota Bogor
BANYUWANGI – bogorOnline.com
Komitmen Bima Arya dan Dedie Rachim untuk mewujudkan birokrasi Kota Bogor yang bersih dan melayani mulai dirakit. Bima dan Dedie rela menyambangi Banyuwangi, Jawa Timur, untuk menata komitmennya ini. Kabupaten Banyuwangi malang melintang dalam menata sistem layanan publik yang efektif dan efisien melalui Mall Pelayanan Publik.
Bima Arya dan Dedie Rachim hari ini melakukan studi banding terhadap sejumlah inovasi layanan publik buah dari kinerja Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. “Agenda di Banyuwangi ini penajaman pada program pengentasan kemiskinan dan peningkatan pelayanan publik,” ungkap Bima Arya di Banyuwangi, Kamis (26/4/18).
Mendarat di daerah berjuluk ‘The Sunrise of Java’ ini, Bima-Dedie langsung melangkahkan kakinya ke Mall Pelayanan Publik yang letaknya tidak jauh dari Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Mall Pelayanan Publik ini sendiri merupakan tempat pelayanan terpadu di mana ada sekitar 150 layanan pengurusan dokumen bisa dilakukan di satu tempat tersebut.
Bima-Dedie tampak menyimak pemaparan yang diberikan oleh pengelola Mall Pelayanan Publik. Di sana, rata-rata ada sekitar 1.000 warga per hari yang datang untuk mengurus administrasi, mulai dari kependudukan, BPJS, SIM, STNK, listrik, air hingga urusan pernikahan bisa diurus dalam satu tempat dengan waktu yang singkat.
Tidak itu saja, Bima-Dedie juga terkesan dengan fasilitas penunjang lainnya, seperti pojok baca, arena bermain anak serta ruang laktasi. Bahkan, di layanan yang didirikan pada Juli 2017 lalu itu tampak tidak ada sekat untuk menunjukan kepada warga semua layanan yang diberikan sangat transparan dan bebas dari praktik pungli.
Bima-Dedie pun kemudian mencari ‘resep’ tersebut kepada sang Bupati Abdullah Azwar Anas. Melalui diplomasi durian, Bima dan Azwar Anas tampak akrab berbincang mengenai formula-formula dalam peningkatakan layanan publik. Tak jarang mereka saling memuji satu sama lain.
“Selama ini kami juga menggali inspirasi dari Kota Bogor. Kolaborasi antar daerah adalah kunci mempercepat pembangunan nasional,” ungkap Anas.
“Saya tidak malu untuk belajar. Bupati Banyuwangi ini sumber inspirasi saya. Setelah saya pulang dari sini, banyak program yang akan ditindaklanjuti di Bogor. Bagi kami, kepala daerah itu penting untuk saling belajar. Saling menginspirasi dan terinspirasi satu sama lain,” timpal Bima Arya.
Mengenakan batik khas Bogor, Bima Arya tampak larut dalam obrolan santai. Tidak sekedar menikmati durian merah khas Banyuwangi, keduanya juga terlihat bertukar souvenir.
Menurut Bima Arya, dirinya bersama wakilnya sudah menyiapkan konsep untuk peningkatan kualitas layanan publik dan pengentasan kemiskinan.
“Dua hal itu yang saya fokuskan dalam kunjungan ke Banyuwangi ini. Sekaligus saya mengunjungi sahabat saya ini, Mas Anas,” kata Bima.
Bima Arya juga terlihat antusias mendengarkan pemaparan mengenai penekanan angka kemiskinan dari 20 persen, menjadi 8 persen.
“Di Banyuwangi terdapat program Rantang Kasih. Selain itu juga terdapat festival bedah rumah. Itu yang kami pelajari di Banyuwangi, dan nantinya akan kami modifikasi dan diterapkan di Bogor. Ya kita modelnya ATM, amati, tiru dan modifikasi agar lebih baik,” kata Bima.
“Untuk Mall Pelayanan Publik bisa langsung dieksekusi segera. Hanya saja masalah yang kami hadapi mengenai lokasi dan parkir. Ada beberapa opsi tempat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu juga, Bima-Dedie sempat bertemu dengan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang sedang berkunjung ke Pendopo Bupati. (Nai/ist)