BOGORONLINE.COM, RUMPIN – Hujan dengan intensitas tinggi sejak kemarin mengakibatkan longsor tambahan di jembatan Paranje Sungai Cigoha Desa Cibodas, Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
Informasi yang dihimpun bogoronline.com, kejadian longsor di jembatan paranje pada Senin (6/1) sekitar pukul 16.00. Jembatan tersebut merupakan akses warga Kecamatan Rumpin dan Kecamatan Leuwiliang.
Ricky Kholid (29), warga yang hampir setiap hari mengendarai sepeda motor menyeberangi jembatan tersebut mengatakan, kondisi jembatan nyaris ambruk karena longsor. “Kondisi jembatan paranje saat ini sangat memprihatinkan karena akses jembatan ini cukup ramai dilintasi oleh masyarakat dan pengendara, baik sepeda motor hingga kendaraan truk bermuatan berat, “ungkap Ricky.
Menurut dia, saat ini belum ada penanganan dari pemerintah terhadap jembatan tersebut. Padahal, sejak satu bulan lalu, tanah di sekitar jembatan sudah berguguran terbawa longsor. ” Kami sangat menyayangkan belum ada perbaikan dari Dinas terkait atau Pemerintah setelah terjadinya longsor pertama pada bulan lalu. Padahal jembatan ini sangat ramai dilewati kendaraan sepeda motor dan truk, ” tambahnya.
Terkait itu, Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah V Leuwiliang Zaitun Nur Azizah, langsung turun ke lokasi setelah mendapatkan laporan dari pemerintah Kecamatan Rumpin, terkait longsor tambahan di jembatan paranje tersebut.
Dia mengatakan longsor tambahan di jembatan paranje Kecamatan Rumpin ini disebabkan adanya intensitas curah hujan tinggi dan mengikis badan jembatan.
“Jembatan ini sudah saya usulkan di tahun 2019, mudah-mudahan masuk anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 dan mudah-mudahan cepat terealisasi dengan perbaikan peningkatan jembatan, “jelasnya.
Menurut dia, sementara ini jembatan tidak bisa dilalui oleh kendraan truk yang bermuatan berat. “Hanya mobil-mobil kecil saja yang bisa melintas, jadi saya mohon untuk mobil truk-truk bermuatan besar jangan dulu melintas karena bisa membahayakan,” katanya.
Azizah membantah jika pihaknya belum melakukan upaya penanganan terhapda jembatan teraebut. Ia mengklaim, saat bencana longsor pertama pada bulan Anggustus 2019, jembatan sudah ditutup dengan plastik. Jalan yang retak juga sudah ditutup dengan hotmik dan yang bolong sudah di tutup dengan makadam batu-batuan. “Penanganan darurat sudah dilakukan,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, longsor di jembatan Paranje Desa Cibodas Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, terjadi pada Rabu 29/8/2019, lalu dan belum mendapatkan perbaikan dari perintah. (Mul)





