BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Gayung bersambut, rencana Kampung Altet yang digawangi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor mendapat dukungan dari Komisi III DPRD Kota Bogor yang membidangi pembangunan dan lingkungan.
Sekretaris Komisi III, Zenal Abidin menyatakan mendukung program Kampung Atlet. Selain belum ada di Kota Bogor, Kampung Atlet yang rencananya akan dibangun di Kayumanis, Tanah Sareal itu akan menggeliat daerah tersebut sebagai pusat olahraga di Kota Bogor.
Dirinya berharap semua anggota DPRD turut mendukung program tersebut. Dengan harapan aspirasi masyarakat khususnya kalangan pemuda untuk bidang keolahragaan dapat tersalurkan di Kampung Atlet.
“Saya berharap mudah-mudahan semua anggota dewan di DPRD Kota Bogor mendukung, karena ini mungkin harapan kita untuk para pemuda agar tersalurkan aspirasinya, bisa berolahraga basket, sepakbola, menembak dan olahraga lainnya,” ujarnya usai menghadiri Musorkot KONI Kota Bogor, di GOR Pajajaran, Minggu (8/11/2020).
Dengan adanya program ini, sambung dia, lahan milik Pemerintah Kota Bogor yang ada di Kayu Manis dapat difungsikan untuk saran prasana keolahragaan.
“Kebetulan lahan itu sudah lama tidak difungsikan, dan sayang tidak digunakan. Jadi bisa digunakan untuk bidang olahraga. Ditambah lagi ada wisma kalau tidak salah, semoga apa yang diharapkan oleh kita semua berjalan baik dan lancar,” tuturnya.
Zenal juga mengatakan, jika Kampung Atlet di Kayumanis dapat direalisasikan nanti, GOR Pajajaran tetap bisa dipergunakan untuk bidang olahraga seperti yang berjalan sekarang. “Untuk lebih detailnya coba kita lihat nanti kedepan, menunggu eksposnya,” tandasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Kampung Atlet menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana dalam menghadapi Porda Jabar 2026. Selain membangun Kampung Atlet di Kayumanis, tentunya GOR Pajajaran juga bakal direvitalisasi oleh Pemkot Bogor.
Skema pembiayaan revitalisasi GOR Pajajaran sendiri, ungkap Dedie, bisa bersumber dari alokasi APBD, Banprov Jabar, APBN dan sumber pembiayaan lain baik komersil maupun program pemerintah. Dari program pemerintah salahsatunya adalah PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).
“PEN itu jadi salah satu alternatif, dan saya melihat tidak seluruhnya dibiayai oleh PEN, jadi harus kombinasi antara APBD, Banprov, termasuk APBN, dan PEN barangkali. Ini sedang dalam proses pembahasan. Action teknisnya sudah dimulai dengan me-review DED,” ujarnya.
Sedangkan untuk Kampung Atlet, dijelaskannya, pemkot akan diupayakan untuk sumber pembiayaannya. Sebab, sarana prasarana di Kayumanis itu dibutuhkan untuk menyesuaikan cabang olahraga yang dipertandingkan pada Porda.
“Jadi ini kesempatan kita untuk memperbaiki sarana prasarana keolahragaan Kota Bogor, dan bagaimana mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi bidang olahraga,” tandasnya. (Hrs)





