Kinerja Direksi BUMD Sayaga Wisata Disoal

Kab Bogor937 views

 

CIBINONG – Kehadiran BUMD PT Sayaga Wisata disoroti sejumlah pihak tak terkecuali DPRD Kabupaten Bogor. Pasalnya, perusahaan milik Pemkab Bogor itu menyisakan sejumlah persoalan.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy menyebut, keberadaan PT Sayaga Wisata dinilai tidak berperan apapun untuk pengembangan perekonomian di Kabupaten Bogor.

“Dibilang maju, tapi belum optimal. Dibilang mundur, tapi masih ada,” cetus Rudy, Kamis (1/12/2022).

Oleh karenanya, ia meminta ketegasan para direksi dan pembina BUMD untuk mengambil keputusan mana BUMD yang layak diteruskan dan mana yang mesti ditutup.

“Baru kemarin pas pembahasan, bukan hanya saran. Kita butuh ketegasan dari seluruh BUMD yang ada mana yang perlu didorong, mana yang perlu ditutup. Karena ada beberapa potensi BUMD yang tidak kita lirik, dimana penyertaan modalnya cukup minim tapi asetnya cukup baik. Kenapa ini tidak didorong,” paparnya.

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan juga memastikan tidak akan lagi memberikan penyertaan modal kepada BUMD Sayaga Wisata. Perusaan pelat merah tersebut juga diminta untuk menuntaskan pembangunan hotel Sayaga. Hingga akhir tahun ini, hotel tersebut dipastikan belum bisa beroperasi karena pembangunannya belum selesai

“Tidak mungkin (launcing) karena ada wanprestasi, (pekerjaan) disetop,” kata Iwan.
Kata Iwan, karena wan prestasi, perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut tidak bisa mencairkan anggaran sesuai kontrak. Anggaran Sayaga, lanjut Iwan masih tersisa belasan miliar, sementara berdasarkan hitungan penyesuaian bangunan hingga ke operasional membutuhkan sedikitnya Rp 20 miliar lagi.

“Kami akan lelang kembali, kan masih ada uangnya, kami tidak mau berlarut-larut. Kami punya skenario gini. Nanti ditutup, stop. Nanti dilelangkan kembali sisanya. Kalau tidak bisa juga nanti akan pindah ke pihak ketiga. Kita cari investor, selesaikan sampai selesai bangunan ke operasional, itu hampir 20 M.

Proyek konstruksi Hotel Sayaga telah menelan APBD cukup besar, yakni Rp 76 miliar. Pada APBD 2017, Pemkab Bogor mengucurkan anggaran sebesar Rp36,3 Miliar. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Amarta Karya.

Kemudian di APBD 2021, Pemkab Bogor kembali menggelontorkan anggaran untuk melanjutkan proyek konstruksi sebesar Rp39 miliar dan dikerjakan oleh PT Mirtada Sejahtera.

Selain pekerjaan konstruksi, Pemkab Bogor juga telah menghabiskan Rp8,5 miliar untuk pengadaan interior hotel tersebut, dan Rp 1,7 miliar untuk biaya konsultan pengawas.

Direktur Utama PT Sayaga Wisata, Supriadi Jufri sempat mewacanakan Hotel Sayaga beroperasi pada Mei 2022 dengan menggandeng manajemen hotel ternama di Indonesia.

Bahkan, Supriadi sesumbar operasional Hotel Sayaga di tahun pertama tidak akan menggunakan APBD. Dengan ‘menjual’ konsep Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE), Sayaga menjadikan Dinas, Kementerian, lembaga, dan instansi swasta di Jabodetabek sebagai target pemasaran.

“Konsep Hotel Sayaga Wisata ialah MICE, hingga kami akan menawarkan paket tersebut ke dinas, kementerian, lembaga atau instansi negara hingga perusahaan swasta yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek),” tukasnya. (Egi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *