Bogor, Bogoronline.com – Anggota DPRD Jawa Barat Doni Maradona Hutabarat heran terhadap Gubernur Dedi Mulyadi (KDM) yang mengajak ITB untuk mengelola sampah menjadi energi baru terbarukan.
Faktanya, Doni menilai soal pengoperasian Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo saja hingga sejauh ini politisi PDIP tersebut menilai KDM gagal total.
“Padahal jika TPPAS Nambo beroperasi secara maksimal, dari sampah tersebut bisa menghasilkan
Refuse-Derived Fuel (RDF), inilah yang disebut salah satu jenis energi baru terbarukan, RDF itu bisa dijual, bisa menjadi PADnya Pemerintah Provinsi Jabar, tapi faktanya, aset yang dia (KDM) punya saja dia tidak mampu mengelola dan mengembangkan, terus malah menyuruh pihak lain salah satunya ITB untuk mengelola sampah, ini aneh sekali,” ujar Doni kepada awak media, Minggu (10/08/2025).
“Yang saya dengar terakhir TPPAS Nambo ini sudah di KSO kan kepada pihak lain atau malah bakal dijual, menurut saya KDM ini gagal soal pengelolaan sampah sejauh ini, mau berharap pihak lain (ITB) melakukan pengelolaan sampah, pemimpin itu harus memberikan contoh, baru mengajak orang lain, jangan anda suruh orang lain untuk menjalankan, andanya tidak memberikan contoh,” sambung Doni.
Berbicara kebutuhan RDF, Doni mengatakan bahwa dalam satu hari perusahaan yang letaknya dekat dengan TPPAS Nambo yaitu Indocement saja membutuhkan kurang lebih sekitar dua ribuan ton RDF per-hari.
“Sekarang Indocement malah membeli RDF nya dari Bantar Gebang, inikan jelas ada kegagalan di TPPAS Nambo, selama ini rapat Komisi IV DPRD Jawa Barat bersama Dinas ESDM Jabar juga tidak pernah sekalipun membahas atau menyinggung soal energi baru terbarukan,” tukas Doni.
Berbicara soal data pun, Doni mengatakan bahwa anggaran yang dialokasikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat justru sangat minim dan tidak mencerminkan komitmen terhadap transisi energi.
“Dalam lima tahun terakhir, rata-rata belanja APBD untuk sektor EBT hanya sekitar Rp 5,6 miliar per tahun atau 0,02 persen dari total belanja daerah. Padahal, potensi pendapatan dari sektor energi bisa mencapai Rp 1,3 triliun per tahun. Saya pikir Pemprov Jabar tidak serius soal energi baru terbarukan ini,” kata Doni saat dihubungi awak media.
Legiator daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor ini menghimbau kepada Gubernur KDM baiknya memberikan contoh terlebih dahulu soal pengelolaan sampah yang baik dan sudah mencapai hasil baru kemudian mengajak atau menghimbau pihak-pihak lain untuk mengelola sampah jadi energi baru terbarukan.
“Banyumas bisa kok, kenapa Jawa Barat tidak bisa, kegagalan anda jangan dilimpahkan ke orang lain, ketidakmampuan mengelola aset yang sudah dimiliki, kemudian tidak bisa menjadikan pendapatan daerah dari energi baru terbarukan dari hasil pengelolaan sampah, terus lempar ke orang lain supaya bisa menciptakan jadi energi baru terbarukan ini salah, sebagai gubernur ayo dong Dedi Mulyadi berikan contoh terlebih dahulu atau buat sistem pengelolaan sampah dulu sampai berhasil, baru setelah itu mengajak pihak lain untuk mencontoh keberhasilan program dia,” tandas Doni.
Sebelumnya, pada acara Indonesia Green Connect, Kamis 7 Agustus 2025 di aula timur kampus ITB, Kota Bandung, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak ITB untuk melakukan optimalisask pengelolaan sampah menjadi energi baru terbarukan.