Diduga Lamban Penanganan, Buruh PT DDI Meninggal Saat Bekerja

BogorOnline.com — Seisi pabrik garmen PT Dae Dong International (DDI), Jalan Veteran II, Desa Teluk Pinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, mendadak heboh pada Selasa, 2 Desember 2025. Seorang buruh, Sandi, meninggal saat sedang bekerja yang diduga akibat lamban penanganan manajemen.

Meninggalnya Sandi bukan saja meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. Sandi, warga Kampung Cibolang, Desa Teluk Pinang, Kecamatan Ciawi ini meninggalkan istri dan anaknya yang baru lahir 10 hari lalu.

Di balik meninggalnya Sandi, pihak keluarga menyesalkan dengan lambannya penanganan manajemen perusahaan.

“Menurut kesaksian rekan-rekan Sandi, Sandi mengeluh sakit dan meminta izin pulang. Namun tidak diberikan izin. Melihat kondisi Sandi, rekan-rekannya meminta kepada manajemen agar meminjamkan kendaraan untuk membawa Sandi ke rumah sakit. Namun lagi-lagi dipersulit. Setelah ada upaya paksa baru pihak manajemen meminjamkan kendaraan. Namun nyawa Sandi tidak tertolong lagi sebelum sampai ke rumah sakit,” ungkap Imron alias Iim, kakak almarhum Sandi, Kamis, 4 Desember 2025.

“Di dalam area pabrik juga selama ini tidak ada klinik. Nah, menurut saya ini perusahaan telah menyalahi aturan ketenagakerjaan, apalagi jumlah karyawan garmen itu lebih dari 500 orang,” imbuh Iim.

Pihak keluarga, sambung Iim, juga menyesalkan minimnya kepedulian PT DDI terhadap keluarga korban. “Perusahaan hanya memberikan sepuluh juta rupiah. Padahal yang tujuh jutanya adalah gaji Sandi selama dua bulan. Jadi perusahaan hanya memberikan tiga juta rupiah. Sedangkan Sandi sudah delapan tahun lebih bekerja dan keluarga korban adalah tidak mampu serta meninggalkan anak yang baru 10 hari lahir,” ungkap dia.

Terpisah, manajer HRD PT DDI, Eka, membantah telah menelantarkan dan lamban memberikan pertolongan terhadap Sandi. “Memang pada saat kejadian saya sendiri sedang berada di luar. Perusahaan tidak mempersulit. Soal izin itu, memang atasan tidak menerima pengajuan izin dari Sandi waktu itu,” kilahnya, saat menemui awak media di luar gerbang pabrik PT DDI, Kamis, 4 Desember 2025.

Menurut Eka, Sandi telah bekerja di PT DDI selama kurang lebih delapan tahun dan sempat resign karena sakit. “Sandi mengalami sakit paru-paru. Pada saat hari kejadian Sandi mendadak kejang-kejang dan mulut berbusa. Sebagian buruh mengira Sandi mengalami kesurupan. Tapi kemudian Sandi dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Eka juga membantah adanya keluhan dari keluarga Sandi. “Pihak keluarganya juga tidak ada keluhan, semuanya sudah selesai, perusahaan telah memberikan bantuan kepada keluarga Sandi,” akunya.

(Acep Mulyana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *