BPJS Kesehatan, Kenalkan Naiknya Iuran

Kota Bogor – bogorOnline.com

Kerawanan resiko finansial saat jatuh sakit dapat dialami siapa saja, tak terkecuali para pekerja atau siapapun juga, Guna mengurangi dampak dari resiko tersebut. Maka sangat dibutuhkan pihak lain yang dapat membantu atau menjamin biaya saat seseorang jatuh sakit. Sebagai manusia yang sehat. Saat ini memang seharusnya sudah sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan.

Ketua Umum Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Kota Bogor, Hendro Darmawan, mengungkapkan, penyesuai tarif BPJS Kesehatan yang akan berlaku per 1 April 2016 akan berdampak kepada pindah kelas beberapa pasien BPJS Kesehatan kelas satu ke kelas dua atau kelas tiga. Hal tersebut dikemukakan usai menghadiri Sosialisasi peraturan Presiden No. 19 Tahun 2016. Tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan di Kantor disnakersostrans kota Bogor.

“Saya Perkirakan nanti akan ada BPJS Kesehatan kelas satu yang pindah kelas. Jumlah pastinya berapa yang pindah kelas, Saya kurang tahu,” ungkapnya kepada Wartawan, Pada Rabu (16/3/16).

Hendro menambahkan, mulai 1 April 2016. penyesuian tarif di semua kelas untuk peserta BPJS. Ada pun besaran kenaikan untuk Kelas III semula Rp 25.500 menjadi Rp30.000, Kelas II semula Rp 42.500. Menjadi Rp 51.000 dan Kelas I semula Rp 59.500 menjadi Rp 80.000. Akibat adanya penyesuai tarif tersebut, masih kata Hendro, pastinya akan menjadi persoalan baru terkait ketersedian kamar kelas II dan III.

“Akan banyak masyarakat yang akan berpindah kelas II atau kelas III. Hal ini perlu  menjadi diperhatikan kita semua, Saya pun berharap BPJS untuk lebih banyak lagi merangkul rumah sakit agar ketersediaan kamar mencukupi,” harapnya.

Sementara itu Kepala Departemen Kepersertaan dan Pemasaran Divisi Regional IV Jabodetabek, Nungki Malayati mengatakan, belum bisa memastikan berapa banyak pasien BPJS kelas I yang akan pindah kelas.

“Kami belum bisa memprediksi  berapa persen pasien BPJS pindah kelas. Apakah  lebih dari 50 persen atau di bawah lima puluh persen, Kami masih dalam tahap sosialisasi. Pastinya Masyarakat akan melihat dan mengukur kemampuan keuangan mereka,” pungkasnya.(bunai)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *