Cibinong – bogoronline.com – Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bogor yang jumlahnya ribuan orang itu memiliki andil cukup besar dan menggerakan roda perekomian di Bumi Tegar Beriman.
Bahkan berkat jasa para pelaku UMKM ini, ribuan pemuda yang tak bisa terserap didunia kerja sektor formal, bisa mendapatkan penghasilan rutin tentunya kiprah para pelaku UMKM ini, sedikit mengurangi beban para petinggi di Pemerintahan Kabupaten Bogor, yang tiap tahun dipusingkan dengan membengkaknya angka pengangguran.
Sadar, karena peran UMKM banyak membantu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor, para petinggi yang ada di Cibinong melalui Dinas UMKM, Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian, tiap tahun mengalokasikan anggaran, untuk dipakai membina para pelaku UMKM.
Salah satu program yang dilaksanakan adalah mengajari para pelaku UMKM yang baru tumbuh soal ilmu bisnis, seperti yang dilakukan kepada pelaku UMKM di Kecamatan Sukaraja.
“UMKM di Kabupaten Bogor, termasuk yang ada di Kecamatan Sukaraja ini memiliki potensi untuk besar. Namun masalahnya mereka umumnya kurang paham mengenai strategi bisnis dan teknis mencari peluang pasar, makanya mereka kita kumpulkan untuk kita ajari,” kata Kepala Bidang UMKM, Abdul Azis, Jum’at (19/08).
Azis mengatakan, jumlah UMKM di Kabupaten Bogor itu mencapai ribuan, tapi khusus untuk usaha mikro yang modalnya dibawah Rp 50 juta, pengelolaannya masih dilakukan dengan sistem kekeluargaan. “Sebenarnya peluang pasar untuk produk UMKM itu sangat besar, selain bisa menjual langsung, mereka juga bisa melakukannya dengan menggunakan kecanggihan teknologi, seperti internet,” ujarnya.
para pelaku UMKM itu merupakan pelaku usaha yang tangguh dan itu telah dibuktikan ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997 hingga 1998. “Kala itu banyak pengusaha besar yang tumbang. Nah yang menyelamatkan ekonomi Indonesia, justru para pelaku UMKM lah, makanya pemerintah memberikan perhatian serius kepada pelaku usaha ini dengan menyediakan fasilitas kredit lunak,” pungkasnya.
Ketua Komisi II DPRD Yuyud Wahyudin mengatakan, keberadaan UMKM jangan dipandang sebelah mata. Menurut Yuyud Para pelaku UMKM itu merupakan pelaku usaha yang tangguh dan itu telah dibuktikan ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997 hingga 1998.
“Kala itu banyak pengusaha besar yang tumbang. Nah yang menyelamatkan ekonomi Indonesia, justru para pelaku UMKM lah, makanya pemerintah memberikan perhatian serius kepada pelaku usaha ini dengan menyediakan fasilitas kredit lunak,” ungkapnya. (Zahra)
>>>Lokasi Dekat dengan Kantor UPT
Jalan Raya Parung Jadi TPA Samah
Parung | Jurnal Bogor
Bahu Jalan Raya Paring, Kecamatan Parung, disulap menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Pemandangan yang merusaka keindahan itu,. Parahnya lagi pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan wilayah Parung, terkesan membiarkannya. Padahal lokasi tumpukan sampah dengan kantor UPT jaraknya tak terlalu jauh.
“Sampah yang menumpuk di bahu jalan itu dibuang warga luar Parung. Tapi, bagaimana pun jangan dibiarkan dong, kan ngerusak pemandangan, apalagi tumpukan sampah itu sudah menimbulkan bau menyengat hidung,” kata Arman, warga Desa Parung, kepada Jurnal Bogor, Jum’at (19/08).
Selain menyesalkan sikap UPT Kebersihan yang tidak tanggap, Armah menyayangkan ulah sebagian masyarakat, yang dianggapnya tidak memiliki kesadaran. “Menjaga kebersihan itu kan sebagian dari pada iman, tapi sayangnya ajaran agama itu tidak dilaksanakan. Pembuang sampah itu sama saja dengan penjahat, dan oleh karenanya wajib dijatuhi hukuman,” ujarnya.
Herman warga lainnya mengeluhkan hal senada. Ia bahkan menuding pihak UPT Kebersihan sengaja membiarkannya. “Setahu saya, kantor UPT kan lokasinya tak jauh dari tumpukan sampah, masa sih tidak melihat,” katanya.
Sayangnya, pihak UPT Kebersihan Parung, hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintai tanggapannya, sebab saat Jurnal Bogor mendatangi kantor yang menjadi kepanjangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, kondisi kantor sudah lenggang.
Bahu jalan yang dijadikan TPA tak hanya di Parung, tapi Cibinong, aksi para pembuang sampah liar itu membuat sejumlah petugas kebersihan dari UPT setempat kewalahan. “Para pembuang sampah liar itu, orang yang tak punya adab, mereka itu bisa dimasukan sebagai penjahat lingkungan,” kata seorang petugas kebersihan yang bertugas membersihkan sampah di Jalan Tegar Beriman. N Iwan | M. Yusuf
Berita ===HL ===II
>>>>Kalah dengan Tangerang dan Tangsel
Jalan di Bumi Tegar Beriman tak Layak Lintasi
Cibinong | Jurnal Bogor
Meski mendapatkan alokasi anggaran cukup besar di APBD, untuk program perawatan dan pemeliharaan jalan, namun ironisnya hingga kini masih banyak ruas jalan di Bumi Tegar Beriman ini, yang kondisinya memprihatinkan, seperti yang terjadi di ruas Jalan Kabasiran, Kecamatan Parung Panjang.
“Jalan ini merupakan akes utama warga untuk beraktivas dan menggerakan roda perekonomian, tapi entah kenapa hingga kini belum ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bogor,” keluh Adi, warga setempat kepada Jurnal Bogor, Jum’at (19/08).
Adi, yang merangkap ketua RW ini mengungkapkan, gara-gara jalan rusak, aktivitas warga pun jadi terhambat, karena baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat tak bisa melaju kencang. “Kami sudah sering menyampaikan persoalan ini ke kecamatan, tapi sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya,” ungkapnya.
Adi pun membandingkan, kondisi infrastruktur yang ada di Kecamatan Parung Panjang dengan di Kabupaten Tangerang dan Kota Tengerang Selatan. “Dua dua wilayah itu, tak terlihat ada jalan yang kondisinya rusak parah, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan yang ada di Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Pihak Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan wilayah Leuwiliang, hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintau tanggapannya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan wilayah I Cibinong Agus Sukwanto mengatakan, ruas Jalan Raya Tonjong – Tajurhalang – Citayam,Kecamatan Tajurhalang, dalam waktu dekat ini diperbaiki. “Perbaikan Jalan Raya Tonjong – Tajurhalang masuk skala prioritas, kalau tak ada halangan bulan ini akan kita perbaiki,” katanya.
Agus meminta, warga dan pengguna jalan bersabar. “Kami tak pernah membiarkan jalan itu rusak, seperti yang diberitakan sebelumnya. Perbaikan jalan dilakukan bertahap, karena jumlah ruas jalan yang harus diperbaiki di wilayah kerja UPT JJ Cibinong cukup banyak,” kilahnya.
Pada tahun 2016 ini, Bidang Pengelolaan dan Pemeliharaan Jalan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 98, 3 miliar. Dana tersebut dipakai untuk merawat sebanyak di 414 ruas. Sementara total jalan milik Kabupaten Bogor yang mengalami kerusakan mencapai 435, 7 kilo meter dari 1,748 kilo meter. N Iwan | M. Yusuf