Pemkab Bogor Masyarkat Lakukan Revolusi Mental

CIBINONG- bogoronline.com – Guna menciptakan masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang jujur, berjiwa gotong-royong dan kerjakeras, Pemerintah Kabupaten Bogor dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bogor mengajak ratusan masyarakat dan pengelola Humas se-Kabupaten Bogor untuk  mengampanyekan Gerakan Revolusi Mental kepada jajaran aparatur sipil negara dan masyarakat luas, melalui kegiatan Forum Tematik Kehumasan Gerakan Revolusi Mental, di Aula Diskominfo Kabupaten Bogor, Selasa (20/9). Sehingga revolusi mental birokrasi dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh jajaran ASN dan masyarakat Kabupaten Bogor.

Sekretaris Diskominfo Kabupaten Bogor, Kardenal mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya responsif terutama untuk meningkatkan sinergitas kinerja para pengelola kehumasan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor, dalam menyikapi tantangan optimalisasi kampanye gerakan Revolusi Mental.

Terlebih saat ini Bangsa Indonesia dihadapi dengan terjadi krisis identitas, seperti kasus korupsi, maraknya kekerasan, serta tawuran hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang buruk menjadi lebih baik, melalui gerakan revolusi mental, yakni Integritas, Etos Kerja, dan Gotong-royong.

“Untuk itu, Humas harus proaktif dalam memanfaatkan teknologi informasi terkini, khususnya dalam menyebarluaskan dan mensosialisasikan Gerakan Revolusi Mental melalui berbagai media massa, baik media cetak, elektronik maupun media sosial. Mewujudkan masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bogor berdaulat mandiri dan berkepribadian yang berlandaskan gotong royong,” tegas Kardenal.

Katanya menambahkan, mengingat Humas pemerintah memiliki peran penting dalam setiap kebijakan pemerintah, termasuk dalam kampanye gerakan revolusi mental. Serta memiliki fungsi sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat.

“Karena Humas sebagai ujung tombak dituntut untuk bisa menyampaikan apa inti dari konsep revolusi mental dengan cara yang bisa dimengerti, dipahami,dan diresapi. Melalui kegiatan target kami pengelola humas bisa memperoleh wawasan baru mengenai strategi dan sinergi gerakan Revolusi Mental, untuk kemudian disosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat disemua lini hingga ke pelosok pedesaan di Kabupaten Bogor,” paparnya.

Sementara itu, Executive Director Holistic Reputation Advisory dan Master Trainer di Pusdiklat Kemenkominfo RI, Dian Anggraeni Umar mengatakan, berkaitan dengan Gerakan Revolusi Mental hal yang harus dilakukan humas sebelum membangun citra positif instasi, lembaga maupun pemerintahan maka citra positif humas yang harus dibangun lebih dahulu.

“Artinya, seluruh ASN dan masyarakat di Kabupaten Bogor harus bersinergi melakukan revolusi mental atau merubah pola pikir, prilaku kearah yang lebih baik dengan meningkatkan nilai dan kualitas diri, citra diri. Serta membentuk jiwa yang berkualitas yang  ditunjukan dengan jiwa berilmu, akhlak yang baik, Bertanggung jawab, Etos kerja yang tinggi dan Kerja cerdas, ikhlas, tuntas,” terangnya.

Dian melanjutkan, ketika seseorang dalam hal ini seorang humas Pemkab Bogor berhasil membangun citra positif dirinya sendiri dan dapat menumbuhkan kepercayaan masyrakat terhadap humas melalui kinerja yang baik, disiplin, selalu melayani masyarakat dengan maksimal, meningkatkan prestasi dan lainnya. Maka secera otomastis citra positif Pemerintah Kabupaten Bogor khususnya akan terbangun juga.

“Ini pentingnya revolusi mental, sehingga dengan brand yang kuat membuat kita mampu bertahan dalam persaingan dengan berbagai tantangan dari negara luar,”ungkapnya.
Ditempat yang sama, Psikologi sekaligus Motivator, Poppy Amalya menjelaskan, mengapa Indonesia Memerlukan Revolusi Mental, harus diakui sudah terlalu lama bangsa ini membiarkan praktik-praktik dalam berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara-cara tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung-jawab, tidak dapat diandalkan, dan tidak bisa dipercaya.

Dengan kata lain sebagai bangsa kita kehilangan nilai-nilai Integritas, bahkan dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara lain, karena kita kehilangan etos kerja keras, daya juang, daya saing, semangat mandiri, kreatifitas dan semangat inovatif.

“Sebagai bangsa kita krisis Identitas, karakter kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat Gotong royong, saling bekerja-sama demi Kemajuan bangsa meluntur. Kita harus mengembalikan karakter Bangsa Indonesia ke watak luhurnya,” jelas Poppy.

Untuk itu lakukan perubahan dari yang negatif menjadi lebih baik mulai dari Reformasi Birokrasi, Pelayanan satu atap, Transparansi anggaran, Pembuatan SOP pelayanan Publik seluruh Indonesia, Program Monitoring: perencanaan, implementasi dan laporan pogram di kementrian/lembaga. “Serta membuat Portal pengaduan masyarakat atas pelayanan publik, Gerakan disiplin waktu kerja dan Pendidikan karakter di sekolah-sekolah,” imbuhnya. (Die/Kominfo)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *