Dinilai Mampu Berlaku Adil, Pimpinan Ponpes Darul Ulum Dukung Rindu

Ciamis – Pesantren Darul Ulum di Desa Petir Hilir, Kabupaten Ciamis, memberikan dukungannya kepada paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor 1 Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum (Rindu).

Dukungan diberikan karena Rindu dinilai mampu berlaku adil ketika diberikan amanah untuk memimpin Jabar.

Pimpinan Ponpes Darul Ulum Ujang Abdussalam meminta dua syarat kepada pasangan Rindu atas dukungan yang diberikan.

Pertama dapat berlaku adil dalam penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Aasing (TKA). “Jangan sampai TKA lebih menguasai industri, semnetara TKI jadi pengangguran,” kata Ujang, Selasa (01/05/2018).

Ujang menilai, dalam penempatan tenaga kerja di sebuah perusahaan, banyak persoalan yang mengemuka dan menjadi isu perburuhan saat ini.

Misalnya, banyak posisi penting diberikan kepada TKA, padahal TKI juga memiliki kemampuan dan kapasitas yang sama dengan TKA. “Kami minta Rindu lebih memperhatikan TKI dalam masalah perburuhan,” ujarnya.

Sementara itu, ketika terjadi perbedaan pandangan dari para ulama yang menyebabkan terjadinya gesekan horizontal, Ujang meminta agar Kang Uu mampu menyatukan para ulama dalam hal muamallahnya, meski mereka memiliki pemahaman yang berbeda.

Pesantren Darul Ulum adalah pesantren yang telah lama berdiri dengan jumlah alumni mencapai ribuan.

Pesantren ini mencetak para kyai besar, termasuk KH. Sholeh Nasihin, putra dari KH. Choer Affandi sang pendiri pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Tasikmalaya.

KH Choer Affandi merupakan kakek dari Uu Ruzhanul Ullum. Di pesantren ini, para kyai belajar kitab-kitab besar.

Menanggapi hal itu, Kang Uu menyatakan bahwa ia bersama Kang Emil, akan berusaha mempersatukan ulama dari berbagai macam kelompok.

“Dengan menyatakan potensi ulama, politisi, dan pengusaha, serta masyarakat akan membuat Jabar Juara,” kata Kang Uu.

Kang Uu mengilustrasikan kepemimpinan Rosulullah di Madinah. Menurut dia, kenapa Madinah maju, sampai ada piagam Madinah yang menyatukan lintas faham dari berbagai golongan dan komunitas? Karena Nabi Muhammad mampu menempatkan dirinya sebagai pemimpin negara, pemimpin umat, dan sebagai pengusaha dari bisnis niaganya.

Kang juga mengingatkan, kepada para kiai untuk sama-sama ikut berjuang membangun negara ini. Menurut dia, kalau kita ingin mengubah negara sesuai dengan harapan kita, misalnya bebas korupsi, pemimpinnya adil, maka ia harus masuk di dalam system.

“Sehebat apapun keinginan kita, kalau di luar system, di luar kekuasaan, maka kita tidak bisa apa-apa. Di Pilkada ini, saatnya anda ikut menentukan pemimpinnya,” tukasnya.(adi/*)

ARTIKEL REKOMENDASI