RUMPIN – Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Ahmad Pusni menyoroti tahan longsor tebing setinggi 30 meter di galian C milik salah satu perusahaan swasta pada selasa pagi (3/8). Dia mengklaim galian tersebut melebihi kapasitas saat mendatangi lokasi longsor di Kampung Ciater RT 01/07 Desa Cipinang Kecamatan Rumpin, Rabu (4/8).
Wakil Rakyat itu meminta pihak swasta untuk bertanggung jawab atas kejadian bencana longsor yang menyebabkan akses jalan desa terputus dan sejumlah rumah warga turut rusak itu.
“Ketika terjadinya musibah, perlu adanya penanganan terutama pada warga yang terdampak oleh pihak perusahaan swasta dalam hal ini yang sangat bertanggung jawab dan harus dilakukan secepatnya, “kata dia.
Pusni menilai, terjadinya peristiwa musibah longsor salah satu penyebabnya yaitu, adanya kegiatan pertambangan atau pengambilan matrial yang berasal dari galian C di Kampung Ciater Desa Ciping Rumpin.
“Saya sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor dan asli putra Rumpin, saya akan sampaikan ke pemerintah guna dilakukan investigasi adanya kegiatan galian C karena, kedalam galian mencapai 50 meter lebih, “tandasnya.
Lanjut Pusni menambahkan, dirinya berharap agar secepatnya ada win-win solution untuk membuat masyarakat kembali nyaman dan kembali tenang.
“Nanti teknisnya, perbaikan akses jalan yang terputus, apakah akan dilakukan perbaikan atau melakukan pembangunan jalan alternatif, yang kita lihat jalan ini hancur dan rumah warga yang rusak itu segera di perbaiki, “pintanya.
Di tempat yang sama, Camat Rumpin Ade Zulfahmi mengatakan, penangan sejauh ini sedang dilakukan, dari perbaikan jalan dan perbaikan rumah-rumah warga yang rusak akan diperbaiki oleh pihak perusahaan.
“Dari UPT Jalan dan Jembatan Leuwiliang sudah turun, dari BPBD Kabupaten Bogor sudah turun dan UPT Pengairan sudah turun, serta satpol PP sudah turun menemui warga untuk pertahankan jangan sampai ada korban jiwa jika ada longsor susulan dalam penanganan sementara, “imbuhnya.
Zulfahmi mengatakan, hari ini sedang dilakukan skema jalan, untuk merelokasi jalan yang nantinya akan di lakukan perbaikan agar masýarakat bisa melintasi akses jalan desa ini.
“Ada 17 rumah warga yang menggali kerusakan akibat longsor, semuanya tidak ada rusak berat hanya mengali retak-retak pada dibding tembok dan kita sudah mengevakuasi warga dari 8 kepala keluarga yang sudah di ungsikan, sebagian warga ada yang masi bertahan, “pungkasnya. (Mul)