sumber foto (Net)
Bogor, BogorOnline.com – Sikap tegas yang ditunjukkan jajaran Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Wikrama Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, dengan menDrop Out (DO) kedua belas (12) siswanya lantaran kedapatan menggelar aksi tawuran pelajar itu, ternyata diduga hanya sebuah pencitraan belaka.
Pasalnya, salah seorang wali murid yang anaknya menjadi korban diberhentikan oleh pihak sekolah swasta ini membeberkan adanya indikasi jajaran SMKS Wikrama Bogor kembali menerima dua (2) siswanya yang bermasalah alias telah diberhentikan sebelumnya itu.
Sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada media ini, jika dua dari 12 anak yang ada jelas-jelas berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat terjadinya peristiwa tawuran pelajar dijalan raya Bakom, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Rabu 14 Juni 2023 lalu itu kini telah diterima kembali pihak sekolah menengah kejuruan tersebut.
“Anak yang ada di TKP, dan sudah di DO (DropOut) tapi di tarik lagi ke Wikrama karena diduga nyogok apa gimana gitu ceunah,” ujar sumber kepada wartawan, Jum’at (7/7/23).
Menurutnya, dirinya selaku orang tua (Ortu) murid yang anaknya dengan terpaksa mengundurkan diri karena didesak pihak sekolah merasa tidak diperlakukan adil.
Dikarenakan, masih kata sumber, ada dua siswa yang jelas-jelas ketika kejadian tawuran berada di TKP, kini bisa kembali bersekolah ke SMKS Wikrama Bogor sebagai mahasiswa di lokasi menimba ilmu pendidikan itu.
“Kami sudah bertanya dan meminta penjelasan kepada pihak sekolah mengenai hal ini, tapi tidak ada jawaban dari mereka,” kata dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, akan perlakuan tebang pilih itu dirinya beserta ortu murid lainnya yang menjadi korban diberhentikan jajaran SMKS Wikrama Bogor sangat kecewan atas kejadian ini.
“kami sangat kecewa dengan kejadian ini… Apa karena kedua ortu siswa tersebut orang yang terpandang sehingga punya power sampai bisa mengubah keputusan pihak sekolah,” tegas Sumber.
“Nama anak yang ditarik lagi setelah dikeluarkan dari SMKS Wikrama Bogor berinisial GN anak dari pemilik Tresnajaya Camping Ground The Manglid Cidahu Sukabumi, dan satunya lagi yaitu FI. Padahal dua anak tersebut jelas-jelas ada di TzkP saat kejadian tawuran saat pertengah Juni 2023 lalu,” tukasnya.
Sementara itu, ketika hal ini dikonfirmasikan secara langsung kepada salah satu admin sekolahan tersebut, ke nomor yang tertera dalam website resmi SMKS Wikrama Bogor juga diketahui bernama Miftahuddin enggan menjawab konfirmasi yang dilayangkan oleh wartawan media ini, hingga berita ini ditayangkan.
Sebelumnya, Jajaran Pengurus Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Wikrama Bogor, yang terletak di Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, dikabarkan men-Drop Out (DO) ke dua belas (12) muridnya karena kedapatan melakukan aksi tawuran antar pelajar, pada Rabu (14/6/23) lalu.
Hal itu terkuak, usai salah seorang walimurid yang anak laki-lakinya menjadi korban diberhentikan sepihak oleh SMKS Wikrama Bogor tersebut.
Salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mengaku, merasa kesal dengan jajaran dewan guru SMKS Wikrama Bogor yang secara sepihak meminta dirinya selaku orang tua murid untuk mengundurkan diri bagi sang anak dari sekolah itu, lantaran hanya baru terindikasi terlibat dalam memfasilitasi ke-12 siswa yang diketahui melakukan aksi tawuran dengan salah satu SMK swasta dibilangan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, pada beberapa waktu lalu.
Ia menceritakan, awal mulanya aksi tak terpuji murid SMKS Wikrama berawal saling balas Story di Instagram (IG), sampai berlanjut ke janjian tawuran antar sekolah.