GMPRI Minta Kejaksaan Dan Saber Periksa Dana Bos SDN Puspanegara 01, Diduga Pungli Puluhan Juta

BogorOnline.com – CITEUREUP

Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) Cabang Bogor Yogi Ariananda mengatakan, kasus dugaan pungli Sekolah Dasar Negeri (SDN) Puspanegara 01, Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Jelas modus korupsi karena dalam laporan pertanggung jawaban yang dilaporkan pihak sekolah kepada Kejaksaan agung (Kejagung) dana Bos tahap satu di catut 29 juta untuk sarana dan prasarana (Sapras). Ditambah masih ia menjelaskan, dalam Undang undang (UU) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah yang mendapatkan dana Bos dilarang memungut biaya apapun.

“Maka kami minta Kejaksaan negeri (Kejari) Pemkab Bogor segera audit dana Bos dan periksa, apakah masuk ke dalam Saber Pungli dalam kasus dugaan pungutan liar itu,” tegas Yogi saat dihubungi bogorOnline.com Jumat (30/05/25).

Sebelumnya, meski telah mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2024 capai ratusan juta rupiah, Diduga Sekolah Dasar Negeri (SDN) Puspanegara 01, Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor,lakukan Pungutan liar (Pungli) ke siswa capai puluhan juta.

Hal itu seperti informasi yang didapat bogorOnline.com dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, mendapat himbauan orang tua wali murid SDN Puspanegara 01. Sebelumnya mohon maaf dan semoga semua dalam keadaan sehat dan walafiat dan keberkahan. Menindak lanjuti program sekolah untuk merenovasi rehab mushola yang bocor.

“Alhamdulillah per hari ini sumbangan untuk musholla, pojok buku, WC sudah terkumpul Rp  24.895.000 dana ini masih jauh yang diharapkan. Bagi komite kelas 1-6 yang belum setor masih ditunggu,” ujarnya.

Dengan adanya dugaan Pungli diatas bogorOnline.com langsung mengkonfirmasi Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Puspanegara 01 Suhartini mengatakan, kalau untuk dugaan pungutan liar itu mualai dari WC tidak ada, sedangkan musolah ada. Akan tetapi bukan pungutan, melaikan sumbangan sukarela. Ditambah pihaknya juga tidak memaksa, memberi aploppun tidak diberi nama kosong, dua ribu lima ribu catatanya ada di komite.

“Untuk dana Bos itu memang sudah ada dan benar yang diperuntukan sarana dan prasarana musolah, tapi belum selesai karena dananya tidak memadai hanya 8 juta,” dalihnya saat ditemui Wartawan di Sekolah yang didampingi komite dan PGRI Kamis (29/05/25).(rul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *