Dinkes Lambat Bergerak Tangani DBD

Sukaraja – bogoronline.com – Korban akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Bogor terus berjatuhan, dua warga Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, terpaksa di rawat di salah satu rumah sakit di kawasan Cibinong, setelah tubunya diserang virus deman berdarah dengue (DBD)’
Parahnya lagi yang terserang virus yang dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya, bila terlambat ditangani, adalah anak-anak usai. “Awalnya anak saya hanya demam biasa, tapi lama kelamaan panasnya gak mau turun, setelah dicek ternyata menderita demam berdarah dan sekarang masih menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Siska, ibunda dari Kinanti Fadila Putri, bayi yang baru berusia delapan bulan, Jum’at (11/03).

Warga RT 05/01, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja ini mengatakan, selain anaknya virus yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypti juga menyerang anak tetangganya yang berusia delapan tahun bernama Faridz. “Keluarga saya sudah meminta ketua RT dan RW agar di kampungnya dilakukan pengasapan atau foging untuk mencegah bertambahnya korban, tapi sayangnya hingga kini belum ada realisasinya,” ungkapnya.

Anggota Komisi IV DPRD Amin Sugandi meminta Dinas Kesehatan untuk lebih tanggap, karena DBD ini daya sebarnya makin meluas. “Penyakit ini jangan dianggap enteng, karena bila lambat penanganannua maka kematian lah yang datang,” kata politisi Partai Golkar ini.

Amin mengatakan, dari sisi anggaran, DPRD telah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk pencegahan dan penanganan korban DBD. “Ini kan penyakit yang datang tiap musim hujan, makanya selain penanganan, diperlukan juga upaya pencegahan, Dinas Kesehatan jangan baru sibuk setelah ada korban berjatuhan,” ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan, dr. Kusnadi membenarkan, tahun ini jumlah penderita DBD mengalami peningkatan, karena terjadinya siklus tiga tahunan.

“Kami sudah melakukan langkah antisipasi, yakni dengan mengintruksikan semua UPT Puskesmas di tiap kecamatan, khususnya di daerah endemis untuk siaga 24 jam dan menyiapkan tempat tidur tambahan,” katanya.
Kusnadi meminta, daerah-daerah endemis penyakit ini, seperti Cibinong, Sukaraja dan Bojonggede, lebih waspada. “Di Kecamatan Cibinong, Kelurahan Ciri Mekar, menjadi wilayah yang paling rawan akan penyebaran penyakit ini,” katanya.

Selain Cibinong Raya, kata Kusnadi, beberapa kecamatan di wilayah timur Kabupaten Bogor, seperti di Cileungsi dan Klapanunggal masuk katagori rawan. “Tiap Puskesmas juga telah kami kirim alat foging berikut obat-obatan pembasmi sarang nyamuk,” pungkasnya. (Zah)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *