Tanjungsari, – bogorOnline.com -Rehabilitasi Jembatan Cibadak di Kampung Blender Desa Cibadak Kecamatan Tanjungsari disoal. Jembatan tersebut menggunakan material bekas bongkaran dari jembatan itu.
Penggunaan besi WF bekas itu menuai reaksi dari masyarakat Tanjungsari. Walau Kabid Perencanaan telah mengatakan bahwa besi itu masih layak digunakan, namun warga menilai, itu tidak benar.
Pasalnya, penggunaan bekas bongkaran material dalam proyek, sangat tidak layak. Apalagi, jembatan Cibadak, kalau anggarannya tidak mencukupi, sebaiknya ditunda karena, tidak terlalu mendesak.
“Saya melihat Jembatan Cibadak tidak terlalu mendesak. Selain kendaraan yang melintas jarang, tonase kendaraannya juga rendah,” kata salahsatu warga Tanjungsari, Nur kepada bogorOnline.com, Kamis (15/9).
Apalagi lanjut dia, dengan anggaran, Rp 1,8 miliar lebih, cukup untuk membangun jembatan tanpa material bekas. “Biaya sebesar itu cukup untuk membangun jembatan dengan material baru” lanjutnya.
Ia juga menyoroti penggunaan material batu untuk fondasi. Ditenggarai, batu untuk membangun fondasi berasal dari sungai Cibadak. Sehingga, selain merugikan masyarakat karena dapat merusak lingkungan juga pajak penjualan material harus jelas.
“Ini sangat merugikan masyarakat. Termasuk merugikan negara jika pajak penjualan material tidak disetorkan. Saya minta DPRD selaku wakil rakyat memantau ke lapangan” pungkasnya. (Soeft)