Pemkot Bogor, Seminar Angel’s Counseling and Consultation

Kota Bogor – bogorOnline.com

Prihatin atas kondisi remaja di Era Digital, Pemrintah kota (Pemkot) menggandeng Lembaga Konseling menggelar Seminar Angel’s Counseling and Consultation (ACC) yang bertemakan ‘Bersahabat dan Mendampingi Anak Remaja di Era Digital’. Acara dihadiri Putri Ria Angelina sebagai narasumber, Iwan Januar pakar sosial dan parenting, serta Ilham Setyabudi dan tim, mahasiswa IPB penemu aplikasi Integrated Porn Auto Censor.

Dihadapan para peserta seminar Walikota Bogor Bima Arya yang membuka kegiatan tersebut menjelaskan, anak dan remaja sekarang memiliki era yang berbeda dibanding generasi terdahulu.

“Teknologi adalah ikhtiar kita, tapi tidak semua dapat dibendung oleh teknologi. Saya mendapatkan laporan dari banyak orang tua dan para psikolog yang mendeteksi adanya gejala kecenderungan gangguan jiwa (schizophrenia) yang dialami anak-anak akibat asyiknya bermain di dunia maya,” ujar Bima yang didampingi Kepala Kominfo Kota Bogor, Sabtu (15/10/16).

Bima mengungkapkan bahwa gejala gangguan jiwa yang terdeteksi sejak usia dini mampu diatasi. Namun akan menjadi sulit diatasi jika terdeteksi saat anak sudah tumbuh dewasa.

“Maraknya penggunaan smartphone di kalangan anak dan remaja bagai dua sisi pisau. Satu sisi memberi manfaat dan sisi lain memberikan mudharat, jika tidak diawasi akan berakibat pada tumbuhnya generasi yang tidak bisa membedakan antara realita dan khayalan. Jadi kita harus betul-betul berikhtiar bersama, bagaimana memagari anak-anak kita sedini mungkin,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Bima, dibutuhkan pendekatan-pendekatan khusus dari para orang tua agar anak benar-benar tumbuh secara seimbang.

“Bagi para orang tua, kita tidak bisa melarang dan menjauhan anak kita dari hal-hal kekinian ketika kita sendiri menjadi yang terkini. Pertanyaannya, seberapa bisa kita meluangkan waktu untuk anak kita. Disitu kita bisa bangun komunikasi antara anak dan orang tua,” tandasnya.

Founder ACC Putri Ria Angelina menuturkan kegiatan ini digagas sebagai bentuk kepihatinan terhadap kondisi anak dan remaja.

“Cerita prestasi yang ada sejalan cerita negatifnya. Mungkin kegiatan ini belum bisa memberi efek tapi mudah-mudahan apa yang bisa disampaikan beri manfaat,” tuturnya.

Ria berharap mampu membangun sinergi dengan Pemerintah Kota Bogor dalam mendidik dan mengembangkan potensi diri anak remaja Kota Bogor.

“Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat bersama-sama mencari penyelesaian masalah yang dihadapi oleh kita semua, baik yang masalah yang ada sekarang ataupun kedepan nya nanti, pungkasnya.(bunai)