CIBINONG – Maksud baik menolong adik dan sepupunya untuk mendapat pekerjaan, Mia Amelia (27), warga Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, menjadi korban penipuan. Yang tambah menyakitkan, pelaku yang menipunya merupakan temannya waktu duduk di Sekolah Dasar. FZ (28) mengaku sebagai pegawai PT. Kereta Api Indonesia, yang sedang membutuhkan pegawai baru. Selain kepada Mia, pelaku juga menipu Fachriad Fachruroji dengan modus yang sama. Tola kerugian dari dua korban tersebut mencapai Rp16,8 juta.
Mia mengatakan, dirinya telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Bogor dengan nomor laporan : LP/18/B/1/2017/SPKT, pada 6 Januari lalu. Sampai saat ini, ia masih menunggu perkembangan laporannya tersebut. “kami berharap segera ditindaklanjuti,” katanya
Mia menceritakan, masalah ini berawal pada September tahun lalu. Saat itu, pelaku FZ mengirim pesan melalui BBM untuk menawarkan lowongan kerja di PT. KAI. FZ mengaku bekerja di PT KAI dengan jabatan Junior Manajer yang sedang diminta untuk mengurus calon pegawai PT KAI sesuai kebutuhan kantor. “informasi itu saya tawarkan kepada adik dan sepupu saya yang kebetulah baru lulus kuliah,” katanya.
Keduanya tertarik dengan tawaran kerja di PT KAI. Kemudian, FZ mengirimkan pesan lagi yang isinya meminta kelengkapan syarat, antara lain biaya untuk pengurusan administrasi sebesar Rp4 juta perorang. Syarat tersebut disanggupi, Mia kemudian diminta untuk mentransfer uang tersebut ke rekening milik pelaku. “pada 27 September 2016 saya transfer Rp8 juta, bukti transfer saya kirim melalui pesan whatsapp ke nomor dia,” katanya
Mia kemudian minta dikirimkan kwitansi sebagai tanda bukti pembayaran dan tersangka mengatakan akan mempersiapkannya.
Keesokan harinya, pelaku meminta transfer kembali untuk biaya seragam awal dan pelatihan, Rp 1.5 juta perorang. Permintaan tersebut disanggupi, korban kemudian mentranfer uang ke rekening yang sama sejumlah Rp3 juta. “saya kirim lagi bukti transfernya dan minta kwitansi,” katanya
Namun, sejak saat itu, pelaku selalu alasan sedang berada di luar Kota sehingga belum sempat memberikan kwitansi pembayaran. Pelaku juga sempat menawarkan lowongan pekerjaan lain, tapi korban tidak menghiraukan dan terus meminta tanda bukti pembayaran. “dan dia mengaku mengalami kecelakaan saat naik ojek online,” katanya
Untuk meyakini korbannya, pelaku kemudian menyampaikan bahwa pemberkasan calon karyawan akan dilakukan pada 5 Januari 2017. Namun, mendekati tanggal tersebut, pelaku menghapus pertemenan dengan korban di BBM dan mengganti nomor teleponnya.
Karena merasa tertipu, korban kemudian mendatangi rumah pelaku di Tarikolot, Kecamatan Cibinong. “tetapi kata keluarganya, dia sudah lama tidak pulang-pulang,” pungkasnya (ful)