Bogor – bogorOnline.com
Menghadapi Pilwalkot Bogor tahun 2018, DPC Gerindra Kota Bogor terus melakukan konsolidasi penguatan mesin partai secara internal. Partai Gerindra yang berhasil mengusung Walikota Bogor Bima Arya pada Pilwalkot 2014 lalu, menjadi bahan evaluasi dan pembahasan internal dalam kegiatan silaturahmi sekaligus halal bihalal DPC Gerindra Kota Bogor, berlokasi di saung Gerindra, Kecamatan Bogor Timur.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin mengatakan, Gerindra terus melakukan evaluasi selama kepemimpinan Bima Arya menjadi Walikota. Sebagai partai pengusung, Gerindra juga terus melakukan pemantauan dan mengkritisi kebijakan yang dilakukan Pemkot Bogor. Evaluasi Gerindra terkait kepemimpinan Bima Arya sampai saat ini masih banyak janji janji politik yang belum direalisasikan, terutama janji politik kepada masyarakat di daerah pertanian, salah satunya soal janji pllitik lahan pertanjan sebagai lahan abadi. Namun sampai saat ini janji politik itu belum direalisasikan, sehingga Gerindra memperjuangkan sendiri permasalahan itu melalui DPRD dengan menginisiasi Perda pelindungan lahan pertanian abadi berkelanjutan.
“Kita sudah melakukan evaluasi evaluasi dan untuk Pilkada mendatang, Partai Gerindra Kota Bogor tidak akan mengajukan kembali Bima Arya, tetapi Gerindra akan mengusung kader internal terbaik partai untuk maju Pilwalkot,” tegasnya.

Dengan enam kursi di DPRD Kota Bogor saat ini, sangat wajar Gerindra memajukan kader internal nya untuk Pilwalkot Bogor. bukan itu saja, para kader dan simaptisan dibawah juga berharap Gerindra memajukan kader terbaik untuk menjadi calon Walikota.
“Kita sudah menampung masukan masukan dari kader dan simaptisan masyarakat di tingkat bawah, mereka meminta agar Gerindra memajukan kader terbaik di Pilwalkot nanti. Jadi ketika ada kader internal yang maju, untuk apa kita mengusung kembali kader eksternal,” tandasnya.
Masih ditempat yang sama, Ketua DPC Gerindra Kota Bogor, Sopian menuturkan, evaluasi yang dilakukan kepada kepemimpinan Bima Arya hingga saat ini, masih banyak program yang belum dilaksanakan oleh Bima Arya dan belum tercapai. Dalam menghadapi Pilwalkot, semuanya masih dinamis, artinya Gerindra siap mengusung kader internal dan berhadapan dengan Bima Arya di Pilwalkot nanti. Soal koalisi pandawa lima, masih tetap berjalan hingga habis masa jabatan Bima Arya, namun saat ini Gerindra sedang membangun koalisi strategis untuk 2019, sehingga persoalan Pilkada 2018 tergantung kepada daerah masing masing.
“Memang masih banyak program atau janji janji politik dari Walikota Bima Arya yang belum terealisasikan dan itu masuk kedalam evaluasi kami. Gerindra siap memajukan kader internal di Pilwalkot dan siap juga menghadapi calon incumbent Bima Arya. Terkait koalisi strategis untuk 2019 di tingkat nasional, namun di daerah sangat dinamis, jadi Pilkada 2018 bergantung kepada daerahnya masing masing,” pungkasnya. (Nai)