Kukumbah di CiSadane, Harry Ara Rasakan Langsung Penderitaan Masyarakat Bawah

Bogor – bogorOnline.com
Angka kemiskinan di Kota Bogor terbilang cukup tinggi, karena masih banyak masyarakat yang hidup di bawah pemukiman yang kumuh dan tak layak huni. Hal itu dibuktikan oleh bakal calon (balon) Wakil Walikota Bogor 2018 dari Partai Gerindra, Harry Ara ketika dirinya mengunjungi Kampung Muara Kidul Rw 14, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Sabtu (16/9/27).
Sesampainya di lokasi, Harry beserta rombongan menyambangi warga sekitar, dan satu persatu dari mereka pun, menyampaikan keluh kesahnya kepada Harry. Tak hanya itu, Harry pun menyempatkan diri untuk melihat aktifitas pengrajin Oncom, sekaligus melihat proses pembangunan Pos Keamanan dan Posyandu bantuan Partai Gerindra.
Apa yang dilakukannya itu merupakan bentuk kepedulian nyata dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dimana partai Gerindra memiliki program gerakan Gerindra untuk masa depan yang sejahtera. Artinya, untuk mewujudkan keinginan masyarakat yang tak tersentuh oleh pemerintah.
“Ini bentuk kepedulian nyata Pak prabowo dalam program Gerakan Gerindra Masa Depan. Dimana Pak Prabowo ingin membuktikan bahwa dirinya pemimpin bangsa dalam hal ini sebagai pemimpin Gerindra ingin betul-betul merealisasikan, bahwa masyarakat kita di bawah masih banyak yang perlu didukung, baik itu dari segi pembangunan fisik, sumber daya manusia dan ekonomi,” ungkap Harry kepada wartawan, disela kunjungannya, Sabtu (16/9/17).
Harry pun menjelaskan, salah satu gerakan Gerindra masa depan adalah bagaimana menyentuh beberapa titik di masyarakat yang ada dilapis bawah yang tentunya tidak tersentuh oleh anggaran pemerintah. Maka itu, sebagai kader Gerindra sangat apresiasi apa yang dilakukan Prabowo.
“Ini langsung diberikan oleh beliau, makanya kita bisa lihat langsung teman-teman dari Hambalang mengerjakan pembangunan Posyandu dan Pos Keamanan,” tegasnya.
Saat disinggung soal pencalonannya di Pilwakot 2018 dan apa yang harus dilakukan, Harry menegaskan, jika terpilih dirinya akan terus terjun langsung ke masyarakat dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh warga masyarakat. Karena, menurutnya pemimpin itu harus bisa melayani warganya dengan baik.
“Seorang pemimpin tidak boleh merasa dirinya pejabat, tapi harus bisa melayani warganya dengan baik. Pada dasarnya pemimpin itu pelayan masyarakat. Jika saya terpilih nanti, saya tetap seperti sekarang ini yaitu turun langsung ke masyarakat. Apalagi kalau sudah terpilih, tentu didalamnya ada anggaran untuk pembangunan, dan anggaran tersebut harus tepat sasaran, seperti pembangunan RTLH, turap, serta kesejahteraan para pelaku UMKM yang ada di Kota Bogor,” ujarnya.
Lebih lanjut, Harry mengatakan, kedepan jelas gaya kepempinan melayani dan moal basa basi akan menjadi spirit leadership (Kepemimpinan) jika warga kota hujan memberikan amanahnya kepada saya. Jika saya dalam sosilisasi berupaya menjalani aktivitas warga termasuk ketika membantu nenek Diba kukumbah (mencuci) dandang dan perlengkapan makan lainnya di Sungai Cisadane, hal itu saya lakukan semata-mata agar ketika menentukan kebijakan kepemimpinan kami ke depan kami punya hati rakyat dan merasakan apa yang di rasakan oleh masyarakyat di bawah.
“Terlebih rakyat kecil yang masih perlu banyak pemberdayaan agar mereka mampu bangkit dan mandiri, sehingga kedepan, kita bisa menghasilkan kebijakan publik yang pro rakyat,” pungkasnya. (Nai)
ARTIKEL REKOMENDASI