bogorOnline.com
Setelah malang melintang di dunia usaha dan akting sinetron. Akhirnya kang Sefwelly Ginanjar Djoyodiningrat (Welly), terjun di dunia politik masuk arena Pilwalkot Bogor 2018-2023, bersama Edgar Suratman melalui jalur Independen.
Kang Welly pernah bermain film, dan berperan antagonis dalam film Cinta SMU bersama Nabila Syakieb, lalu dalam film Montir montir Cantik, Sefwelly berperan sebagai Krisna.
“Saya terjun ke Politik untuk membangun Kota Bogor yang lebih baik dengan konsep terencana dan berkelanjutan”, ungkap Sefwelly kepada wartawan, Kamis (28/12/17) malam.
Pria kelahiran Bogor ini, pada kelas 2 SMA, sempat menjadi Cover Boy majalah Nusantara dan bintang iklan dari berbagai produk ditanah air. Setelah lulus SMA PGRI 1 Kota Bogor, melanjutkan kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), namun tak selesai dan putar haluan, masuk Fakultas Hukum Universitas Trisaksti Jakarta.
Dalam Pilpres 2014 kang Welly bergabung dalam tim pemenangan Megawati–Hasyim, dengan jabatan, sebagai ketua tim organisasi sayap Gerakan Sosialis Progresif Revolusioner (GSP)18 dibawah Mega Center. Welly juga menyebutkan makna dari GSPP 18 yakni terdiri dari angka 5-5-5-3.
Angka 5 pertama berarti Panca Sila, angka 5 kedua bermakna Manipol Usdek dan 5 ketiga Panca Azimat Revolusi dan angka 3 terakhir sebagai Trisakti.
“Dari angka tersebut bila dijumlahkan menjadi angka 18, sebagai nomor urut PDIP dalam Pemilu ketika itu,” tutur pria tamatan SDN 5 Klapanunggal Cileungsi Kabupaten Bogor ini .
Kang Welly melanjutkan, dari berbagai pengalaman baik di dunia usaha maupun panggung politik yang sempat ditekuni, dirinya bertekad maju dalam bursa Pilkada berasama Edgar Suratman melalui jalur Independen. Niatan ini tak lain ingin mengabdi dan memajukan tanah leluhur sebagai tanah kelahiran.
“Kalau saya hanya mencari kekayaan duniawi, rasanya sudah cukup. Tapi kekayaan Uhrowi berupa pengabdian terhadap tanah leluhur yakni berkiprah menyumbangkan pemikiran dan ilmu yang didapat sangat dibutuhkan. Permsalahan Kota Bogor belum terselesaikan secara utuh,” tuturnya.
Menurutnya, penanganan Kota Bogor kedepan dibutuhkan solusi yang cepat dan analisis tajam. Bila tidak, kota ini akan jalan ditempat dan tertinggal jauh dengan kota lain seperti Depok dan Tangerang selatan. Sedangkan potensi daerah perlu dikembangkan untuk mendongkrak pundi pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Bogor kedepan harus lebih maju. Bila Allah menghendaki,” papar suami Amanda Rebicca Collin Odang ini.
Kang Welly menganggap Edgar Suratman sebagai sosok birokrat tulen, teguh hati dalam memperjuangkan cita-cita dan keinginan berbuat banyak untuk warga Kota Bogor.
“Keteguhan dan perjuangannya itu tentu dengan penyatuan prinsip-prinsip ajaran agama yang dipahaminya, MasyaAllah,” tandasnya. (Nai)