Cisarua – Kementerian ATR/BPN akan menyelamatkan kawasan Puncak dengan menanam 50.000 pohon dan 500 sumur resapan hingga akhir 2021.
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Surya Tjandra menjelaskan penanaman pohon dan pembangunan sumur resapan itu akan berkonsep perlindungan lingkungan hidup sekaligus pemberdayaan masyarakat.
“Kegiatan penanaman ini simbolik, kita mau menghutankan lagi kawasan Puncak. Hari ini secara simbolik, kita juga jalan kaki atau tea walk. Hari ini juga berkumpul Wagub Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Banten, dan dari daerah sekitar Bogor juga hadir dalam upaya penyelamatan kawasan Puncak lebih masif,” ungkapnya, Senin (8/11).
Ia mengaku, langkah itu merupakan langkah yang tepat untuk mengantisipasi adanya bencana alam karena ekploitasi hutan puncak. “Selanjutnya, dalam jangka panjang kita beresin tata ruangnya, intinya kita kerja kolaboratif,” katanya.
sementara, Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum, mengungkapkan, persoalan banjir merupakan persoalan yang tak habis-habisnya di wilayah Jawa Barat Bagian Selatan.
Ia mengaku, salah satu penyebabnya adalah banyaknya pohon-pohon yang ditebang dan dialihfungsikan.
“Itu yang kami khawatirkan, jadi ketegasan pemerintah pusat akan sangat dibutuhkan, dan kami siap mendorong. Yang jelas ini kerja sama lintas sektor yang sangat krusial. Kita kolaborasi supaya jadi kesepakatan bersama, mumpung masih ada waktu untuk menyelamatkan kawasan Puncak, kita lakukan langkah konkrit yang nyata,” ungkap UU.